Jakarta. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) pada akhir Mei 2016 sebesar US$ 103,6 miliar. Angka tersebut lebih rendah US$ 4,1 miliar dari posisi akhir April 2016 sebesar US$ 107,7 miliar. Penurunan cadangan devisa pada Mei 2016 tersebut terutama dipengaruhi tingginya kebutuhan valas masyarakat untuk pembayaran kewajiban sesuai pola musimannya. Selain itu, penurunan cadangan devisa juga dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya. BI juga memperkirakan penurunan cadangan devisa yang terjadi pada bulan Mei 2016 tersebut bersifat temporer. BI melihat kondisi pasar keuangan global yang saat ini sudah kembali kondusif sebagaimana tercermin pada kembali meningkatnya ketersediaan valas di pasar valas domestik.
Cadangan devisa Mei 2016 tergerus US$ 4,1 miliar
Jakarta. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) pada akhir Mei 2016 sebesar US$ 103,6 miliar. Angka tersebut lebih rendah US$ 4,1 miliar dari posisi akhir April 2016 sebesar US$ 107,7 miliar. Penurunan cadangan devisa pada Mei 2016 tersebut terutama dipengaruhi tingginya kebutuhan valas masyarakat untuk pembayaran kewajiban sesuai pola musimannya. Selain itu, penurunan cadangan devisa juga dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya. BI juga memperkirakan penurunan cadangan devisa yang terjadi pada bulan Mei 2016 tersebut bersifat temporer. BI melihat kondisi pasar keuangan global yang saat ini sudah kembali kondusif sebagaimana tercermin pada kembali meningkatnya ketersediaan valas di pasar valas domestik.