Cadangan devisa minus 8% dalam sebulan untuk menjaga rupiah



JAKARTA. Cadangan devisa nasional per 30 September 2011 menyusut 8% atau sekitar Rp 10,1 triliun dibandingkan posisi pada akhir Agustus 2011. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) menilai jumlah tersebut masih di atas batas aman. "Cadev memang kita gunakan bila diperlukan untuk menjaga volatilitas nilai tukar yang berlebihan dan berlangsung cepat," beber Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono, Jumat (7/10). Ia menjelaskan, cadangan devisa yang besar merupakan modal jika sewaktu-waktu situasi memburuk akibat kepanikan membeli. Menurutnya, kejelasan penyelesaian masalah di Uni Eropa akan dapat mengembalikan kepercayaan investor yang dilanda sentimen negatif saat ini. "Begitu pulih saya percaya investor akan kembali lagi karena prospek ekonomi kita yang baik. Nilai tukar akan menguat seiring aliran modal yang akan masuk kembali," papar Hartadi. Sekedar catatan, selama sepekan rupiah sudah tertekan sebesar 2%. Sampai pukul 10.26 di Jakarta, rupiah berada di level Rp 8.970 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: