Cadangan Devisa pada Agustus 2023 Diproyeksi Menyusut, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kewajiban penempatan 30% Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) selama tiga bulan dalam sistem keuangan Indonesia tampaknya belum cukup mendongkrak kebijakan cadangan devisa pada Agustus 2023.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan, posisi cadangan devisa pada Agustus 2023 akan mengalami penurunan di kisaran US$ 135 miliar hingga US$ 137 miliar. 

Menurutnya, penurunan ini berhubungan dengan naiknya suku bunga kebijakan The Fed.


Baca Juga: Devisa Berpotensi Naik US$ 9,2 Miliar per Bulan

Selain itu, kebijakan DHE SDA yang berlaku pada 1 Agustus 2023 juga belum memberikan dampak yang signifikan pada cadangan devisa Indonesia pada periode tersebut.

"DHE SDA akan ada dampaknya, tapi masih belum terlalu signifikan (pada Agustus 2023)," ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Senin (7/8).

Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2023 sebesar US$ 137,7 miliar, atau meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2023 yang sebesar US$ 137,5 miliar.

Peningkatan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa. Selain itu, posisi cadangan devisa tersebut juga mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas ekonomi makro serta sistem keuangan.

Baca Juga: BI Terbitkan Aturan Baru Mengenai Instrumen Devisa Hasil Ekspor SDA

Posisi cadangan devisa pada periode tersebut juga setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan international sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia optimistis, cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli