KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa kembali menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah pada September 2021. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa bulan laporan sebesar US$ 146,9 miliar, atau lebih tinggi dari US$ 144,8 miliar pada bulan Agustus 2021. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman masih optimistis, ada kesempatan cadangan devisa kembali meroket di akhir tahun 2021. “Kami memperkirakan cadangan devisa akan berada di kisaran US$ 145 miliar hingga US$ 150 miliar,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Kamis (7/10).
Tambunnya cadangan devisa ini seiring dengan prospek pemulihan ekonomi global yang membuat adanya peningkatan harga komoditas, termasuk komoditas ekspor andalan Indonesia yang bisa menggenjot kinerja ekspor. Seperti contohnya, harga batubara yang meroket. Ini disebabkan oleh permintaan yang tinggi untuk pembangkit listrik di tengah faktor musiman, yaitu musim dingin. Sehingga, banyak permintaan akan batubara untuk pemanas. Ini tentu bisa membuat neraca perdagangan kembali untung. Namun, untungnya bisa tertahan mengingat prospek pemulihan ekonomi domestik yang akan meningkatkan kinerja impor. Plus, harga minyak juga meningkat sehingga berpotensi memperbesar nilai impor minyak dan gas (migas). Hanya saja, masih ada risiko yang datang dari prospek masuknya arus modal asing. Faisal melihat arus modal asing terutama di portofolio bisa tertahan, mengingat adanya sejumlah faktor yang terjadi di kuartal IV-2021.