JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo yakin, cadangan devisa saat ini masih aman. Meskipun, dia mengkaui, nilainya terus menyusut beberapa bulan terakhir. Hingga pertengahan September 2015, dia bilang, nilainya sudah mencapai US$ 103 miliar. Padahal akhir Agustus lalu masih berada di level US$ 105 miliar. Menurut Agus, Indonesia bahkan pernah memiliki sejarah cadangan devisa di bawah US$ 100 miliar. Kondisi itu pun masih bisa dipahami.
Penurunan cadangan devisa tidak dapat dihindari karena situasi ekonomi global yang berdampak pada volatilitas nilai tukar rupiah. "Secara umum, kita mempunyai kebijakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar," ujar Agus di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (22/9). Sepanjang September, rupiah tertahan di atas level Rp 14.000. Hari ini, Selasa, di pasar spot, rupiah menembus Rp 14.501 per dollar AS. Berdasarkan data yang dimiliki KONTAN, terakhir kali Indonesia mengalami berada pada posisi nilai cadev di bawah US$ 100 miliar, terjadi di tahun 2013 lalu.
Tepatnya, dalam kurun Juni-Desember 2013, nilai cadev Indonesia bergerak di rentang US$ 98,1 miliar-US$ 99,38 miliar. Dalam rentang itu, nilai cadev terendah terjadi pada 31 Juli 2013, yang berada di level US$ 92,67 miliar. Catatan cadangan devisa tahun 2015
Agustus 2015 | US$ 105,3 miliar |
Juli | US$ 107,6 miliar |
Juni | US$ 108,03 miliar |
Mei | US$ 110,77 miliar |
April | US$ 110,87 miliar |
Maret | US$ 111,55 miliar |
Februari | US$ 115,53 miliar |
Januari | US$ 114,25 miliar |
Sumber: Bank Indonesia Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia