KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah riuhnya perang dagang yang menyeret sejumlah harga komoditas, harga gas alam justru tampak cukup stabil. Bahkan, di akhir semester pertama tahun ini, harga komoditas energi satu ini cenderung menguat terdorong sentimen cuaca dan harga komoditas susbtitusinya, batubara, yang juga menanjak tinggi. Mengutip Bloomberg, harga gas alam kontrak pengiriman Agustus 2018 di New York Mercantile Exchange pada Jumat (29/6) ditutup di level US$ 2,92 per mmbtu. Jika dihitung sejak awal tahun, harga gas alam naik 4,17% dari posisi US$ 2,81 per mmbtu. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, harga gas alam sejatinya sempat terseok-seok di awal tahun. "Harga baru mulai naik mendekati akhir semester pertama ini karena adanya sentimen musim panas ekstrem," kata Ibrahim, Senin (2/7).
Cadangan menurun dan cuaca memanaskan harga gas alam
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah riuhnya perang dagang yang menyeret sejumlah harga komoditas, harga gas alam justru tampak cukup stabil. Bahkan, di akhir semester pertama tahun ini, harga komoditas energi satu ini cenderung menguat terdorong sentimen cuaca dan harga komoditas susbtitusinya, batubara, yang juga menanjak tinggi. Mengutip Bloomberg, harga gas alam kontrak pengiriman Agustus 2018 di New York Mercantile Exchange pada Jumat (29/6) ditutup di level US$ 2,92 per mmbtu. Jika dihitung sejak awal tahun, harga gas alam naik 4,17% dari posisi US$ 2,81 per mmbtu. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, harga gas alam sejatinya sempat terseok-seok di awal tahun. "Harga baru mulai naik mendekati akhir semester pertama ini karena adanya sentimen musim panas ekstrem," kata Ibrahim, Senin (2/7).