NEW YORK. Harga kontrak minyak dunia melorot untuk kelima kalinya dalam enam hari terakhir. Di New York Mercantile Exchange, harga kontrak minyak untuk pengantaran Febuari turun 0,2% menjadi US$ 100,39 per barel. Namun, dalam tiga bulan terakhir, harga minyak sudah melonjak 17%. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Maret naik 0,8% menjadi US$ 111,55 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Sejumlah faktor turut mempengaruhi pergerakan harga minyak. Salah satunya, tingkat konsumsi bahan bakar minyak di AS anjlok ke level terendah dalam sepuluh tahun terakhir. Data yang dirilis Departemen Energi menunjukkan, penggunaan BBM turun menjadi 8 juta barel per hari pada pekan lalu. Ini merupakan level terendah sejak September 2001. Selain itu, cadangan minyak untuk bahan bakar kendaraan naik 3,72 juta barel menjadi 227,5 juta. "Adanya kenaikan cadangan minyak mungkin hanya untuk sementara, namun hal itu pertanda bearish bagi pasar minyak," urai Rich Ilczyszyn, choef market strategist and founder litrader.com di Chicago. Sementara itu, Tom Bentz, director BNP Paribas Prime Brokerage Inc menilai, data minyak AS khususnya bensin, tidak menyokong pergerakan harga. "Data terkait bensin tidak menyokong pergerakan harga minyak," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Cadangan minyak AS naik, harga minyak melandai
NEW YORK. Harga kontrak minyak dunia melorot untuk kelima kalinya dalam enam hari terakhir. Di New York Mercantile Exchange, harga kontrak minyak untuk pengantaran Febuari turun 0,2% menjadi US$ 100,39 per barel. Namun, dalam tiga bulan terakhir, harga minyak sudah melonjak 17%. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Maret naik 0,8% menjadi US$ 111,55 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Sejumlah faktor turut mempengaruhi pergerakan harga minyak. Salah satunya, tingkat konsumsi bahan bakar minyak di AS anjlok ke level terendah dalam sepuluh tahun terakhir. Data yang dirilis Departemen Energi menunjukkan, penggunaan BBM turun menjadi 8 juta barel per hari pada pekan lalu. Ini merupakan level terendah sejak September 2001. Selain itu, cadangan minyak untuk bahan bakar kendaraan naik 3,72 juta barel menjadi 227,5 juta. "Adanya kenaikan cadangan minyak mungkin hanya untuk sementara, namun hal itu pertanda bearish bagi pasar minyak," urai Rich Ilczyszyn, choef market strategist and founder litrader.com di Chicago. Sementara itu, Tom Bentz, director BNP Paribas Prime Brokerage Inc menilai, data minyak AS khususnya bensin, tidak menyokong pergerakan harga. "Data terkait bensin tidak menyokong pergerakan harga minyak," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News