Cadangan minyak AS naik, harga minyak turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Energy Information Administration (EIA) lagi-lagi melaporkan kenaikan cadangan minyak Amerika Serikat (AS). Sebagai efek domino, harga minyak terkoreksi pada perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg pada, Kamis (11/4) pukul 20.29 WIB, Harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 64,01 per barel, turun 0,93% dari penutupan kemarin.

EIA melaporkan, cadangan minyak AS naik 7 juta barel. Hasil tersebut rupanya lebih tinggi dari perkiraan pasar di level 2,6 juta barel. Ini adalah kenaikan stok terbesar sejak November 2017. Stok bensin justru turun 7,7 juta barel. Lembaga tersebut pun melaporkan, input kilang minyak mentah AS rata-rata mencapai 16,1 juta barel per hari pada pekan lalu. Produksi bensin meningkat pekan lalu, rata-rata 10,2 juta barel per hari. Analis Asia Trade Point Futures, Cahyo Dewanto menambahkan, harga minyak juga disandung oleh kekhawatiran permintaan minyak akan turun seiring dengan laporan International Monetary Fund (IMF) yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,5% ke 3,3% di tahun ini. Cahyo menilai sentimen dari EIA ini akan mengoreksi harga minyak untuk sementara waktu. Sebab Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan non-OPEC masih melanjutkan pemangkasan produksi. Pada bulan lalu mereka telah mengurangi produksi minyak mencapai 1,27 juta barel per hari. Angka ini lebih tinggi dari target 1,2 juta barel per hari.

Cahyo menegaskan, turunnya harga minyak sifatnya koreksi. Hal yang perlu digarisbawahi bahwa perundingan AS-China belum sampai pada penandatangan kesepakatan. Apabila penandatanganan telah terjadi maka dipastikan permintaan minyak oleh China akan meningkat drastis. Cahyo mengamati secara analisa teknikal indikator moving average (MA) 50, MA 100, dan MA 200 mengindikasikan beli. Kemudian relative strength index (RSI) 14 dan stochastic 9,6 beli. Lanjut indikator moving average convergence divergence (MACD) 12,26. “Ternyata secara teknikal harga minyak masih bullish dari tren yg ada,” tutur Cahyo. Makanya ia merekomendasikan beli untuk komoditas ini. Ia memprediksi pada perdagangan besok harga minyak akan menguat di rentang pergerakan US$ 63,80-US$ 64,80 per barel. Sementara rentang harga sepekan di kisaran US$ 63-US$ 65 per barel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati