Cadangan Susut, Kontrak Pembelian Gas Sakakemang Ikut Direvisi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Revisi cadangan Blok Sakakemang berimbas pada kontrak pembelian gas yang sebelumnya sudah ditandatangani.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan, kontrak pembelian gas dari Blok Sakakemang yang sebelumnya telah diteken berpotensi akan ikut direvisi.

Ini menyusul adanya perubahan besaran cadangan blok gas yang dikelola Repsol tersebut. Sebelumnya, potensi Blok Sakakemang diprediksi mencapai 2 triliun cubic feet (TCF). Akan tetapi, pengeboran sumur menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan.


Baca Juga: Pengembangan Blok Sakakemang Tunggu Revisi POD

"Ya nanti pasti ada amandemen-amandemen yang dibutuhkan. Ini berubah karena kapasitasnya berubah," ungkap Dwi ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (27/7).

Dwi melanjutkan, cadangan yang semula diperkirakan berada di atas 1 TCF kini hanya sekitar 350 BCF. Adapun, pembahasan untuk perubahan kontrak Gas Sales Agreement (GSA) dipastikan saat ini sedang berlangsung.

Kendati cadangannya menyusut dari perkiraan semula, Dwi menilai pengembangan Blok Sakakemang masih ekonomis. Salah satu pendorongnya yakni potensi koneksi ke fasilitas sekitar termasuk Blok Corridor.

Dwi melanjutkan, ke depannya tidak akan ada isu terkait calon pembeli gas dari Sakakemang. Menurutnya, lokasi Sakakemang cukup strategis.

Baca Juga: SKK Migas Evaluasi Cadangan Blok Sakakemang

"Buyer gasnya sangat terbuka karena Sakakemang bisa nyambung ke ConocoPhillips, nyambung ke Singapura, nyambung ke Jawa Barat. Jadi tak ada isu terkait calon pembeli," jelas Dwi.

Asal tahu saja, sejumlah pihak sebelumnya telah menandatangani perjanjian maupun kesepakatan untuk pembelian gas dari Sakakemang. Beberapa pihak tersebut antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) hingga PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .