Cadangan timah menipis, TINS cari ladang baru



KONTAN.CO.ID - PT Timah Tbk (TINS) tengah gencar mereview lahan pertambangan timah di luar daerah Bangka Belitung maupun di Bangka Belitung untuk dijadikan konsesi Izin Usaha Pertambangan (IUP) baru.

Hal itu dilakukan lantaran cadangan timah dari 128 IUP milik TINS yang ada di Bangka Belitung berjenis aluvial terus menipis. Estimasinya, cadangan timah jenis alluvial itu akan habis pada 10 tahun mendatang.

Direktur Utama TINS, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani menyatakan, tantangan utama kinerja TINS adalah potensi cadangan yang terus menipis. Sehingga TINS melihat potensi untuk penambahan perluasan cadangan.


“Harapan saya dalam waktu dekat hasil eksplorasi ini segera disampaikan ke publik,“ terangnya usai melaksanakan Public Expose (PE) di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (24/8).

Selain mencari cadangan baru karena jenis timah aluvial yang sudah mulai menipis, Mochtar bilang pihaknya juga tengah melakukan adjusment terhadap kondisi lapangan. Dengan cara melakukan investasi di beberapa sektor dan pembuatan kapal baru untuk mencapai cadangan yang lebih dalam.

“Membuka cadangan baru yaitu cadangan timah primer bukan aluvial lagi. Dan memerlukan pembiayaan. Makanya kami terbitkan obligasi ini,“ ungkapnya. Seperti diketahui, tahun 2017 ini TINS menargetkan produksi timah sekitar 30.000 ton - 33.000 ton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini