Cadangan tipis, proses akuisisi tambang ITMG tersendat



JAKARTA. Cadangan batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) terancam menipis. Apa lagi, perusahaan tambang batubara yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Banpu Minerals tersebut, tak kunjung merealisasikan akuisisi pertambangan baru untuk meningkatkan cadangan.

Direktur Keuangan ITMG Edward Manurung mengakui, rencana akuisisi tambang batubara di Kalimantan masih dalam proses penjajakan. "Proses akuisisi belum ada yang definitif," ujar Edwin melalui pesan singkat ke KONTAN, Selasa (19/10).

Menurut Edward, ITMG perlu menimbang banyak hal sebelum merealisasikan pembelian sebuah tambang. Dalam menentukan harga tambang, ITMG tak cuma melihat lokasi, tetapi juga kualitas dan jumlah cadangan batubara yang terkandung di dalamnya. ITMG juga harus mempertimbangkan legalitas lokasi pertambangan.


Edward belum mau membeberkan lokasi persis tambang tersebut maupun kualitas batubara yang dikandung. "Akuisisi ini belum akan selesai pada akhir tahun ini," ujar Edward. Dia juga belum bisa memastikan, apakah rencana akuisisi bisa terealisasi pada tahun depan.

Padahal, ITMG telah berniat menjalankan aksi korporasi tersebut sejak akhir tahun lalu. Hal ini sesuai dengan target manajemen yang ingin memompa pertumbuhan produksi ITMG sebesar 15%-25% per tahun. Maklumlah, ITMG berniat memanfaatkan harga batubara yang terus menguat dalam setahun terakhir.

Hingga akhir Juni 2010 lalu, cadangan batubara ITMG yang tersisa sebesar 164,32 juta ton. Lokasi tambang-tambang ITMG tersebar di lima lokasi. Adapun produksi batubara ITMG mencapai 11 juta ton selama paruh pertama tahun ini, atau 48% dari target produksi hingga akhir tahun sebanyak 23 juta ton.

Dengan mengantongi kas internal sebesar Rp 4 triliun, ITMG masih leluasa untuk terus mencari kawasan tambang lain di Kalimantan atau daerah lain untuk menggenjot produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie