Cadangkan Laba untuk Ekspansi Bisnis, Cermati Strategi Bank Mayapada (MAYA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) berusaha mempertebal permodalan di tahun ini. 

Sehingga pemegang saham menyetujui untuk tidak ada pembagian dividen dari laba bersih 2022 yang sebesar Rp 25,99 miliar.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Mayapada memutuskan untuk mencadangkan 3,85% atau Rp 1 miliar laba sebagai cadangan. 


Sementara Rp 24,99 miliar dicatatkan sebagai laba ditahan.

Baca Juga: Laba Bank Mayapada (MAYA) Menyusut 21% pada Kuartal I-2023

Pada kuartal I-2023, aset bank Mayapada naik 16,8% secara tahunan menjadi Rp 142,34 triliun.

Hal ini seiring penyaluran kredit yang naik 3,42% jadi Rp 94,31 triliun. 

Mayapada membukukan laba sebesar Rp 35,51 miliar. 

Kendati lebih tinggi dari laba di 2022, laba kuartal satu ini turun 21% dibanding kuartal I-2022 yang sebesar Rp 45,32 miliar.

 
MAYA Chart by TradingView

Penurunan laba salah satunya disebabkan beban gaji dan tunjangan yang naik 5,56% menjadi Rp 199,39 miliar.

Toh, bank milik konglomerat Dato Sri Tahir ini menargetkan laba bersih bisa melesat tajam tahun ini. 

Baca Juga: Kisah Menarik Orang-Orang Terkaya di Indonesia, Cek Juga Daftar Terbarunya

"Bank Mayapada menargetkan perolehan laba bersih meningkat menjadi Rp 236 miliar di 2023, dari 2022 yang mencapai Rp 25,99 miliar," ungkap Thomas Arifin, Wakil Direktur Utama MAYA, Rabu (24/5). 

Strateginya dengan ekspansi di segmen wholesale kemudian small medium enterprise (SME) dan segmen konsumer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli