JAKARTA. Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Desember 2016 tercatat sebesar US$ 116,4 miliar. Posisi tersebut naik US$ 4,9 miliar dibanding posisi akhir bulan sebelumnya yang sebesar US$ 111,5 miliar. Peningkatan cadev tersebut dipengaruhi penerbitan global bonds dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah serta penerimaan pajak dan devisa migas. Penerimaan cadev tersebut melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan surat berharga BI (SBBI) valas jatuh tempo Desember 2016. "Posisi cadangan devisa per akhir Desember 2016 tersebut cukup untuk membiayai 8,8 bulan impor atau 8,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resmi, Senin (9/1).
Cadev akhir 2016 naik jadi US$ 116,4 miliar
JAKARTA. Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Desember 2016 tercatat sebesar US$ 116,4 miliar. Posisi tersebut naik US$ 4,9 miliar dibanding posisi akhir bulan sebelumnya yang sebesar US$ 111,5 miliar. Peningkatan cadev tersebut dipengaruhi penerbitan global bonds dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah serta penerimaan pajak dan devisa migas. Penerimaan cadev tersebut melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan surat berharga BI (SBBI) valas jatuh tempo Desember 2016. "Posisi cadangan devisa per akhir Desember 2016 tersebut cukup untuk membiayai 8,8 bulan impor atau 8,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resmi, Senin (9/1).