Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo bercerita pernah bertanya ke Presiden Jokowi: pilih kurs rupiah menguat ataukah perekonomian tumbuh? Ternyata Presiden RI memilih laju perekonomian daripada nilai tukar. Bekas Dirut Bank Mandiri itu merasa cocok dengan jawaban tersebut. Tak heran, selama Agus menjabat Gubernur BI, nilai tukar rupiah sepertinya tak pernah ditargetkan kembali menguat drastis. Tak usah jauh-jauh menginjak level Rp 9.000-an, mau mengancik di bawah Rp 13.000 saja selalu tertahan. Padahal untuk ke situ tinggal sedikit sentuhan BI ke pasar, tapi tidak terjadi. Kurs rupiah akhirnya mengambang di sekitar Rp 13.300–Rp 13.600, tapi dijaga betul jangan sampai meloyo ke atas Rp 14.000 per dollar AS. Alhasil bisa kita rasakan selama ini tidak ada gejolak nilai tukar yang membuat sakit perut. Kondisi melemahnya rupiah belakangan ini pun masih dalam rentang yang aman. Dalam bahasa BI: ini merupakan respons pasar terhadap situasi global, bukan karena faktor domestik.
Cagub Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo bercerita pernah bertanya ke Presiden Jokowi: pilih kurs rupiah menguat ataukah perekonomian tumbuh? Ternyata Presiden RI memilih laju perekonomian daripada nilai tukar. Bekas Dirut Bank Mandiri itu merasa cocok dengan jawaban tersebut. Tak heran, selama Agus menjabat Gubernur BI, nilai tukar rupiah sepertinya tak pernah ditargetkan kembali menguat drastis. Tak usah jauh-jauh menginjak level Rp 9.000-an, mau mengancik di bawah Rp 13.000 saja selalu tertahan. Padahal untuk ke situ tinggal sedikit sentuhan BI ke pasar, tapi tidak terjadi. Kurs rupiah akhirnya mengambang di sekitar Rp 13.300–Rp 13.600, tapi dijaga betul jangan sampai meloyo ke atas Rp 14.000 per dollar AS. Alhasil bisa kita rasakan selama ini tidak ada gejolak nilai tukar yang membuat sakit perut. Kondisi melemahnya rupiah belakangan ini pun masih dalam rentang yang aman. Dalam bahasa BI: ini merupakan respons pasar terhadap situasi global, bukan karena faktor domestik.