Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) Cetak Rugi Rp 6,28 Miliar di Semester I-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) mengumumkan kinerja perseroan sepanjang semester I-2023. CAKK mencatatkan penurunan pendapatan yang mengakibatkan kemerosotan laba bersih yang signifikan.

Mengutip siaran pers yang diterim Kontan.co.id pada Selasa (26/9), CAKK membukukan penjualan sebesar Rp 96,86 miliar. Penjualan ini menyusut 28,68% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 135,82 miliar.

Corporate Secretary CAKK Alex Dwi Adha menjelaskan bahwa penjualan CAKK banyak tergerus oleh beban pokok penjualan yang tercatat sebesar Rp 92,6 miliar hingga akhir Juni 2023. Sehingga berakibat pada laba bruto turun 69,92% menjadi Rp 4,28 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 14,23 miliar. 


Baca Juga: Konglomerat Hermanto Tanoko Resmi Caplok Cahayaputra Asa Keramik (CAKK)

Sementara itu, CAKK mencatatkan kerugian sebesar Rp 6,28 miliar hingga akhir Juni 2023, turun 265% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan laba sebesar Rp 3,80 miliar.

“Penurunan kinerja tersebut disebabkan daya beli masyarakat yang menurun ditambah dengan kenaikan biaya produksi, di antaranya kenaikan harga gas serta bahan baku khususnya memasuki semester II-2023,” ungkap Alex, dalam keterannya. 

Dia melanjutkan, kondisi bisnis CAKK kian diperberat dengan adanya serbuan granit impor dengan harga murah dan dalam jumlah yang sangat banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini membuat strategi pemasaran CAKK semakin tersendat.

Akibat daya beli yang lesu, lanjut Alex, berdampak pula pada piutang perseroan yang semakin panjang, sehingga menyebabkan arus kas defisit. 

“Oleh karenanya perseroan mempergunakan semua plafon hutang ke bank, sehingga mengakibatkan adanya peningkatan beban biaya bunga bank,” jelasnya.

 
CAKK Chart by TradingView

CAKK pun memprediksi target pendapatan di tahun 2023 tidak dapat dicapai. Prediksi ini seiring dengan ketidakpastian kondisi pasar domestik dan permintaan yang masih melemah, serta kenaikan harga komoditas bahan baku dan energi. 

Adapun, langkah-langkah yang dilakukan perseroan saat ini adalah fokus untuk melakukan peremajaan mesin yang sudah lama dan melakukan riset serta improvement product guna menghasilkan kualitas terbaik.

“Sehingga nantinya perseroan bisa berkontribusi maksimal saat permintaan pasar keramik mulai mengalami peningkatan di waktu yang akan datang,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari