Bermula dari cita-cita ingin mengecap pendidikan setinggi mungkin, Cai Dongqing rela bekerja kala masih berusia belasan tahun. Duit hasil kerja keras di pabrik mainan dia pakai sebagai modal untuk memproduksi dan menjual terompet mainan. Seiring berjalannya waktu, produk mainan yang dibuatnya semakin beragam. Ia pun menjajal bisnis film animasi. Berkat kerja kerasnya, Cai sekarang menjadi miliarder dengan kekayaan mencapai US$ 3,7 miliar. Kecintaan pada dunia anak, menghantarkan Cai Dongqing menapaki tangga kesuksesan. Berdasarkan catatan Forbes hingga Selasa (21/7), pria kelahiran Guangdong, China, 1 Januari 1969, ini mendekap kekayaan dengan nilai US$ 3,7 miliar. Cai merupakan contoh miliarder yang sukses dari bisnis hiburan anak. Dia menapaki karier sebagai pekerja pada sebuah perusahaan pembuat mainan di dekat rumahnya, saat masih berusia belasan tahun. Sebagai anak sulung dari orangtua yang berkerja sebagai petani, Cai sadar betul bahwa untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, ia harus mencari uang tambahan.
Cai Dongqing: Bermulai dari menjual terompet (1)
Bermula dari cita-cita ingin mengecap pendidikan setinggi mungkin, Cai Dongqing rela bekerja kala masih berusia belasan tahun. Duit hasil kerja keras di pabrik mainan dia pakai sebagai modal untuk memproduksi dan menjual terompet mainan. Seiring berjalannya waktu, produk mainan yang dibuatnya semakin beragam. Ia pun menjajal bisnis film animasi. Berkat kerja kerasnya, Cai sekarang menjadi miliarder dengan kekayaan mencapai US$ 3,7 miliar. Kecintaan pada dunia anak, menghantarkan Cai Dongqing menapaki tangga kesuksesan. Berdasarkan catatan Forbes hingga Selasa (21/7), pria kelahiran Guangdong, China, 1 Januari 1969, ini mendekap kekayaan dengan nilai US$ 3,7 miliar. Cai merupakan contoh miliarder yang sukses dari bisnis hiburan anak. Dia menapaki karier sebagai pekerja pada sebuah perusahaan pembuat mainan di dekat rumahnya, saat masih berusia belasan tahun. Sebagai anak sulung dari orangtua yang berkerja sebagai petani, Cai sadar betul bahwa untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, ia harus mencari uang tambahan.