JAKARTA. Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menunjukkan, secara nasional jumlah peserta BPJS Kesehatan saat ini 127 juta orang. Jumlah itu melampaui target tahun 2014 yang sebesar 121,6 juta orang. Tak heran jika saat ini peserta BPJS harus mengantre panjang demi mendapatkan layanan kesehatan, terutama di rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS di sejumlah daerah. Sejumlah pasien pun harus mengantre sejak subuh untuk mengambil nomor pendaftaran di rumah sakit, padahal loket baru dibuka pukul 07.00 pagi. Antrean panjang memunculkan banyak calo berkeliaran di rumah sakit. Mereka menawarkan jasa mengambil nomor antrean sejak pagi, bahkan subuh, sehingga pasien tidak perlu repot-repot mengantre. Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi mengatakan, praktik percaloan tersebut sudah banyak terjadi di sejumlah rumah sakit.
Calo berkeliaran di antara pasien BPJS
JAKARTA. Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menunjukkan, secara nasional jumlah peserta BPJS Kesehatan saat ini 127 juta orang. Jumlah itu melampaui target tahun 2014 yang sebesar 121,6 juta orang. Tak heran jika saat ini peserta BPJS harus mengantre panjang demi mendapatkan layanan kesehatan, terutama di rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS di sejumlah daerah. Sejumlah pasien pun harus mengantre sejak subuh untuk mengambil nomor pendaftaran di rumah sakit, padahal loket baru dibuka pukul 07.00 pagi. Antrean panjang memunculkan banyak calo berkeliaran di rumah sakit. Mereka menawarkan jasa mengambil nomor antrean sejak pagi, bahkan subuh, sehingga pasien tidak perlu repot-repot mengantre. Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi mengatakan, praktik percaloan tersebut sudah banyak terjadi di sejumlah rumah sakit.