JAKARTA. Beberapa emiten baru yang melantai di bursa tak mendapatkan target maksimal. Kondisi ekonomi dalam negeri dan ketatnya likuiditas mempengaruhi raihan dana IPO emiten. Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia mengatakan, suku bunga yang tinggi biasanya membuat valuasi ekonomi turun. Hal ini membuat harga saham-saham IPO terasa mahal. "Jadi investor tidak tertarik untuk beli. Serapannya jadi sedikit dan akhirnya emiten menurunkan targetnya," jelasnya Senin (8/12). Kondisi fundamental dalam negeri juga turut mempengaruhi laporan keuangan calon emiten. Terlebih, banyak perusahaan yang kinerjanya terseret pelemahan rupiah. Hal ini makin membuat nilai saham tampak lebih mahal.
Calon emiten banyak pangkas target IPO
JAKARTA. Beberapa emiten baru yang melantai di bursa tak mendapatkan target maksimal. Kondisi ekonomi dalam negeri dan ketatnya likuiditas mempengaruhi raihan dana IPO emiten. Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia mengatakan, suku bunga yang tinggi biasanya membuat valuasi ekonomi turun. Hal ini membuat harga saham-saham IPO terasa mahal. "Jadi investor tidak tertarik untuk beli. Serapannya jadi sedikit dan akhirnya emiten menurunkan targetnya," jelasnya Senin (8/12). Kondisi fundamental dalam negeri juga turut mempengaruhi laporan keuangan calon emiten. Terlebih, banyak perusahaan yang kinerjanya terseret pelemahan rupiah. Hal ini makin membuat nilai saham tampak lebih mahal.