Calon gubernur BI ditantang jaga rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar pencalonan Perry Warjiyo sebagai calon tunggal gubernur Bank Indonesia (BI) terbukti. Dalam sidang Paripurna DPR pada Senin (5/3), surat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait calon Gubernur BI 2018-2023 dibacakan, dan benar Perry menjadi calon tunggalnya.

Maka hampir bisa dipastikan Perry akan menjadi Gubernur BI menggantikan Agus Martowardojo yang akan purna tugas pada April 2018. Dengan pengalaman di bidang moneter, Perry diharapkan bisa menyelesaikan tantangan menjaga stabilitas moneter dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Apalagi tahun ini, sektor moneter bakal menghadapi tekanan eksternal yang kuat. Pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) menjadikan mata uang dollar AS super kuat. Inilah sebabnya mata uang negara lain cenderung melemah terhadap dollar AS.


Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI mencatat kurs rupiah Rp 13.740 per dollar AS, jauh melemah dibandingkan awal tahun Rp 13.542 per dollar AS. Para analis dan ekonom menilai, kurs rupiah bisa bergerak ke level Rp 14.000 per dollar Amerika jika BI tidak melakukan intervensi pasar.

"Kami ingin nilai tukar rupiah stabil demi perekonomian nasional," jelas Ketua DPR Bambang Soesatyo, usai Sidang Paripurna DPR Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2017-2018, kemarin.

Bambang juga berharap, gubernur BI mendatang bisa menjaga stabilitas inflasi terjaga di kisaran 3,5% dalam tiga tahun terakhir. Ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat. Gubernur BI baru juga harus melanjutkan kerjasama yang sudah terjalin dengan pemerintah selama ini. "BI moneter, pemerintah fiskal. Sinkronisasi ini penting untuk menjaga perekonomian," kata Bambang.

Cadangan devisa

Selain rupiah, tekanan moneter makin kuat seiring dengan langkah Bank sentral Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan Fund Fate Rate (FFR) sebanyak 3-4 kali tahun ini. Meski baru sebatas rencana, rencana ini membuat dana asing terus keluar dari pasar modal. Hingga 2 Maret, dana asing keluar dari pasar saham Rp 9,93 triliun.

Ekonom Bank BCA David Sumual menilai, kebijakan AS akan menjadi tantangan utama calon gubernur BI. Namun, seberapa berat tantangan itu, baru akan diketahui pada rapat FOMC 21 Maret 2018. "Apa ada percepatan atau tidak dalam hal kenaikan suku bunga, tergantung hasil rapat FOMC," tambah David.

Menurut David, upaya menjaga stabilitas moneter terbantu kuatnya cadangan devisa yang US$ 132 miliar

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Widjaja Kamdani bilang, gubernur BI mendatang punya tantangan di bidang sistem pembayaran, seperti tren finansial tecnology. "Bank sentral harus mengaturnya, tapi jangan sampai menghambat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati