Calon ibu kota Penajam Paser Utara kebanjiran, 379 jiwa terdampak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bencana banjir melanda calon ibu kota Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih melakukan pendataan di Kelurahan Riko, Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam, Timur sampai dengan pukul 13.30 WIB, Selasa (18/2).

“Jembatan yang terbuat dari kayu dan gundukan tanah hampir putus akibat banjir, saat ini tidak dapat dilewati motor dan mobil karena derasnya  arus, tanah yang jadi landasan jembatan terkikis dan jebol,” kata Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran persnya.

Tercatat 115 kepala keluarga (KK) / 379 jiwa terdampak banjir, dengan rincian di Desa Bukit Subur 104 kk/336 jiwa yang terdampak di RT 01: 18 KK 64 Jiwa, RT 02: 18 KK 57 Jiwa, RT 03: 5 KK 20 Jiwa, RT 04: 20 KK 64 Jiwa, RT 05: 11 KK 33 Jiwa, RT 06: 22 KK 64 Jiwa, RT 07: 3 KK 12 Jiwa dan RT 10: 7 KK  22 Jiwa.  Sedangkan di Kelurahan Riko 11 KK/43 Jiwa terdampak.


Baca Juga: Rencana pemerintah untuk Jakarta setelah ibu kota pindah ke Kalimantan

Banjir dipicu hujan dengan intensitas yang cukup tinggi pada malam hingga pagi hari Selasa tanggal 18 Februari 2020, ditambah kondisi pasang surut air laut mencapai ketinggian muka air mencapai ± 0,8 – 1,9 meter.

Saat ini, tinggi muka air (TMA) terus bertambah naik dan cuaca berawan. Upaya penanganan tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Kepala Desa dan Aparat Desa, Bhabinkamtibmas, dan Warga melakukan pendataan korban terdampak Banjir.

“Tim memasang beberapa tali pengaman di jembatan bawah Kantor Desa untuk penyebrangan warga dan untuk mengirim logisitik ke seberang sungai,” tuturnya. 

Tim di Lapangan yang terlibat antara lain BPBD PP, Kepala Desa dan Aparat Desa Bukit Subur, Satpol PP, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan warga.  Armada di Lapangan RTU BPBD PPU 3 Unit, mobil Satpol PP, motor Bhabinkamtibmas, dan motor trail BPBD 2 Unit.

Editor: Yudho Winarto