Calon Jemaah Haji Risiko Kesehatan Tinggi Pastikan Pakai Gelang Kesehatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petugas Haji Kementerian Agama memastikan calon jemaah haji Indonesia yang memiliki risiko kesehatan tinggi (risti) untuk memakai gelang kesehatan (wristband) berbentuk smartwatch sebelum diberangkatkan ke Saudi Arabia, termasuk pada pemberangkatan jemaah haji kloter 8 Embarkasi Batam (BTH 8).

"Kita selalu melakukan pengecekan kesehatan untuk calon jemaah haji pada satu hari menjelang pemberangkatan ke Arab Saudi. Dari kloter pertama sampai sekarang. Di situlah dokter memberikan gelang kesehatan bagi calon jemaah haji yang memiliki risiko tinggi," ujar Kabid PHU Kanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Riau, Edi Batara di Bandara Hang Nadim Batam, Kamis (23/6).

Edi juga mengatakan, BTH 8 memberangkatkan 448 jemaah haji. Mereka terbang ke Arab Saudi pukul 13.00 WIB dengan maskapai Saudia Airlines. Dari jumlah itu, terdapat 33 lansia yang telah diberikan gelang kesehatan. "Meski demikian seluruh calon jemaah haji telah diberangkatkan dalam kondisi sehat," terang Edi. 


Baca Juga: Hipertensi Paling Banyak Dialami Jemaah Haji Indonesia, Ini Cara Cegahnya

Selain gelang kesehatan, lanjut Edi, jemaah juga dibekali sarapan, makan siang, minum, serta makan dalam pesawat.

Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) Kloter 8 Embarkasi Batam, Nelma Syahrial menjelaskan bahwa gelang kesehatan merupakan inovasi dari Kementerian Kesehatan RI yang dapat menghubungkan informasi kondisi kesehatan terkini dari calon jemaah haji ke aplikasi bernama Telejemaah.

"Melalui Telejemaah yang terhubung ke gelang kesehatan, petugas kesehatan haji dapat mengukur informasi tekanan darah, saturasi oksigen, detak jantung, dan suhu tubuh calon jemaah haji secara digital. Tentu ini sangat memudahkan dalam pengecekan kesehatan selama di Arab Saudi," ujar Nelma.

Baca Juga: 63,2% Jamaah Haji Indonesia Miliki Penyakit Berisiko Tinggi

"Untuk edukasi penggunaan gelang kesehatan sudah kita sampaikan melalui microphone pada saat sesi perenggangan, melalui grup Whatsapp, juga melalui per kelompok, serta beberapa kali edukasi secara personal secara face to face." lanjut Nelma.

"Alhamdulillah calon jemaah sudah memahami. Namun jika masih ada calon jemaah haji risti yang mengalami kesulitan menggunakan gelang kesehatan, tentu langsung kita temui dan edukasi mengenai penggunaan gelang kesehatannya," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .