Calon pemilik baru AJB masih misterius



JAKARTA. Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera 1912 akan menuntaskan restrukturisasi bisnis. Mitra AJB yakni PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 8 Maret 2017 yang erat kaitannya dengan restrukturisasi AJB.

RUPSLB menyetujui Evergreen menerbitkan sebanyak-banyaknya 50 miliar saham seharga Rp 200 per saham. Artinya, target dana yang diincar Evergreen mencapai Rp 10 triliun. Uang dari aksi ini akan dipakai Evergreen untuk menuntaskan perjanjian utang atas akuisisi PT Asuransi Jiwa Bumiputera (PT AJB) dari AJB senilai Rp 30 triliun. Akuisisi dilakukan lewat anak usaha GREN yakni PT Pacific Multi Industri.

Meski sudah hampir sebulan pasca RUPSLB, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tak kunjung menerima permintaan rights issue Evergreen. "Belum ada pernyataan pendaftaran yang disampaikan ke OJK," kata Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada KONTAN, Senin (3/4).


Sekedar mengingatkan, rencana serupa pernah kandas di tahun 2016 karena kala itu Evergreen tak kunjung melengkapi kelengkapan dokumen yang diminta otoritas.

Yusman, Anggota Pengelola Statuter AJB Bumiputera bilang, pihaknya tetap memegang komitmen Evergreen, ada atau tanpa rights issue. Namun "Jika mereka tak penuhi komitmen, bisa saja perjanjian batal dan AJB Bumiputera cari investor lain," tegas Yusman, Selasa (4/4).

Yang tak kalah menarik dari RUPSLB GREN adalah pengangkatan MA. Ismail Ning menjadi Komisaris Utama menggantikan Franklin William Kayhatu. Pengangkatan Ismail Ning menimbulkan spekulasi bahwa Grup Lippo lah yang akan menyokong Evergreen untuk mencaplok PT AJB.

Kepada KONTAN, Danang Kemayan Jati, Direktur Komunikasi PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengaku tidak tahu kabar itu. "Ismail Ning memang partnerLippo. Tetapi dia bukan bagian Grup Lippo," terang Danang.

Ismail Ning tidak membalas permintaan konfirmasi dari KONTAN. Asal tahu saja, ayah Ismail yakni Hasyim Ning, pernah menjual Bank Perniagaan Indonesia ke Lippo dan berganti nama menjadi Bank Lippo. Bank itu kemudian berganti nama lagi menjadi Bank CIMB Niaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini