Calon Presiden Bank Dunia Ajay Banga: Butuh Triliunan Dolar untuk Melawan Kemiskinan



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Calon Presiden Bank Dunia Ajay Banga percaya bahwa komunitas internasional butuh triliunan dolar untuk melawan kemiskinan global. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Banga merasa Bank Dunia harus memfasilitasi keterlibatan sektor swasta.

Banga, yang merupakan mantan CEO Mastercard, mengatakan bahwa upaya pemberantasan kemiskinan global telah melambat, bahkan berjalan mundur di beberapa tempat.

"Untuk mengatasi masalah ini akan membutuhkan triliunan dolar tiap tahun. Investasi yang lebih besar dari yang dimiliki Bank Dunia, lebih besar dari yang dimiliki oleh pemerintah yang paling dermawan sekalipun. Kita harus melibatkan sektor swasta," kata Banga, seperti dikutip Nikkei.


Menurut Banga, Bank Dunia harus menciptakan program yang memfasilitasi investor swasta dalam memberikan bantuan. Bantuan semacam ini bisa mencakup banyak hal mulai dari penyediaan data atau pengadaan proyek keterampilan manajemen.

Baca Juga: Dari Nokia hingga Google, berikut deretan orang India pemimpin perusahaan top dunia

"Sektor swasta dapat menangani risiko memasang proyek dan menjalankannya. Itu tidak dapat menangani risiko politik atau volatilitas yang berlebihan, atau dengan hal-hal yang tidak mereka pahami," lanjutnya.

Banga merupakan calon presiden Bank Dunia yang namanya diajukan oleh Presiden AS Joe Biden. Untuk sementara Banga masih jadi satu-satunya calon yang ada untuk menggantikan David Malpass.

Pengajuan nama calon masih dibuka dan akan ditutup pada 29 Maret. Bank Dunia berharap bisa mengumumkan keputusan akhirnya pada bulan Mei.

Baca Juga: Rusia Siap Menantang AS di Persaingan Menuju Presiden Bank Dunia

Banga bergabung dengan Citigroup pada tahun 1996 dan mengisi posisi senior termasuk kepala bisnis Asia-Pasifik. Pada tahun 2009, Banga pindah ke Mastercard dan diangkat sebagai CEO pada tahun berikutnya.

Selama satu dekade menjabat sebagai CEO Mastercard, pendapatan perusahaan meningkat tiga kali lipat.

Latar belakang karir Banga dianggap akan berguna di Bank Dunia yang saat ini sedang menghadapi tekanan untuk melakukan lebih banyak pinjaman sambil mempertahankan peringkat kredit AAA yang memungkinkannya untuk meminjam dengan murah di pasar obligasi.

Banga mengatakan dia terbuka untuk ide-ide untuk memperluas pinjaman, tetapi tidak dengan biaya penurunan peringkat kredit.