KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Setelah terlibat dalam skandal kebocoran data pengguna Facebook, Cambridge Analytica mengajukan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS). Konsultan yang menjadi aktor utama dalam bocornya data 87 juta pengguna Facebook itu dituduh mendapatkan informasi pengguna Facebook dengan tidak benar. Proses kebangkrutan adalah bagian dari proses penutupan perusahaan dan induk perusahaannya, SCL Elections, yang akan dimulai pada awal Mei. Perusahaan ini menyalahkan liputan media yang membuat pelanggan pergi dan memaksa Cambridge harus menutup perusahaan. Petisi untuk mengajukan kebangkrutan diajukan di Pengadilan Kepailitan AS di Distrik Selatan New York. Dokumen itu ditandatangani oleh anggota dewan Cambridge Analytica, yaitu Rebekah dan Jennifer Mercer, putri dari miliarder Robert Mercer. Keluarga Mercer merupakan salah satu donor terbesar Trump.
Cambridge Analytica mengajukan kebangkrutan
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Setelah terlibat dalam skandal kebocoran data pengguna Facebook, Cambridge Analytica mengajukan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS). Konsultan yang menjadi aktor utama dalam bocornya data 87 juta pengguna Facebook itu dituduh mendapatkan informasi pengguna Facebook dengan tidak benar. Proses kebangkrutan adalah bagian dari proses penutupan perusahaan dan induk perusahaannya, SCL Elections, yang akan dimulai pada awal Mei. Perusahaan ini menyalahkan liputan media yang membuat pelanggan pergi dan memaksa Cambridge harus menutup perusahaan. Petisi untuk mengajukan kebangkrutan diajukan di Pengadilan Kepailitan AS di Distrik Selatan New York. Dokumen itu ditandatangani oleh anggota dewan Cambridge Analytica, yaitu Rebekah dan Jennifer Mercer, putri dari miliarder Robert Mercer. Keluarga Mercer merupakan salah satu donor terbesar Trump.