KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Campina Ice Cream (Camp) melihat prospek cerah untuk industri es krim Indonesia di 2025, meskipun ada tantangan dari situasi ekonomi dan sensitivitas harga yang meningkat. Menurut Adji Andjono, Direktur Penjualan dan Pemasaran CAMP, mengatakan meskipun pertumbuhan perusahaan di tahun 2024 relatif datar, Campina optimis bahwa tren positif di sektor es krim akan terus berlanjut, didorong oleh beberapa faktor utama. "Kami melihat adanya potensi besar di tahun 2025, terutama dengan perkembangan daya beli masyarakat dan adanya potensi pasar yang lebih besar setelah kebijakan kenaikan UMP (Upah Minimum Provinsi) sebesar 6,5% yang disahkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo," kata Adji dalam paparan publik, Kamis (19/12).
Kenaikan UMP diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya di segmen pekerja menengah bawah, yang pada gilirannya dapat merangsang konsumsi produk non-esensial seperti es krim.
Baca Juga: Strategi Campina Ice Cream Dorong Pertumbuhan Kinerja hingga Akhir Tahun 2024 Campina merencanakan peluncuran produk dengan harga yang lebih terjangkau untuk menjangkau konsumen yang lebih sensitif terhadap harga. "Kami percaya bahwa dengan produk yang lebih
affordable, kami bisa memperluas
market share dan tetap bersaing di tengah tantangan yang ada," tambahnya. Meski terdapat kekhawatiran terkait penurunan daya beli masyarakat pada barang non-esensial, terutama dengan kenaikan harga kebutuhan pokok, Campina berfokus pada strategi yang memperhatikan daya beli konsumen. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi dan mesin baru yang akan mengurangi biaya produksi dan menghasilkan produk yang lebih kompetitif di pasaran. Selain itu, perusahaan juga memanfaatkan saluran modern trade yang semakin berkembang. Penjualan melalui kanal ini terus menunjukkan pertumbuhan, dan Campina memandang ini sebagai peluang besar untuk memperkuat strategi distribusi dan pemasaran mereka. "Kami akan lebih fokus pada pemasaran digital, dengan iklan berbasis target audiens, program loyalitas, serta kolaborasi dengan influencer yang memiliki pengaruh kuat di media sosial," ujar perwakilan Campina. Meskipun kebijakan kenaikan UMP berpotensi meningkatkan daya beli, ada juga tantangan bagi pengusaha, terutama dalam hal penyesuaian struktur biaya operasional. "Tentu saja, ini akan mempengaruhi margin dan efisiensi bisnis dalam jangka pendek," imbuhnya. Namun, mereka tetap melihat kebijakan ini sebagai peluang dalam jangka panjang, karena akan mendorong peningkatan konsumsi domestik dan membantu ekonomi secara keseluruhan. Campina mencatat bahwa konsumsi es krim per kapita di Indonesia masih tergolong rendah, sehingga pasar es krim domestik masih memiliki potensi besar untuk berkembang. Dengan lebih dari 52 tahun pengalaman dan jaringan distribusi yang luas, Campina terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Kolaborasi dengan berbagai merek internasional ternama seperti Disney, Nickelodeon, dan Ultra Jaya di tahun 2024 semakin memperkuat posisinya di pasar.
Baca Juga: Laba Produsen Es Krim Campina (CAMP) Meleleh 47% di Kuartal III 2024, Ini Penyebabnya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati