Campina Ice Cream (CAMP) Proyeksikan Tren Pertumbuhan Berlanjut pada Semester II-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) memproyeksikan CAMP bakal melanjutkan tren pertumbuhan positif di semester kedua tahun ini. Sehingga target kenaikan penjualan 10% bisa tercapai di akhir tahun nanti. 

Direktur Campina Ice Cream Adji Andjono Purwo menjelaskan, kinerja positif di semester kedua dapat dicapai lantaran rendahnya kinerja CAMP di periode yang sama tahun 2022. Untuk itu, dengan tren positif yang telah terlihat di semester pertama, diharapkan bisa berlanjut di periode ini. 

“Naiknya pertumbuhan ini disebabkan rendahnya kinerja semester II-2022, di mana dunia usaha dan daya beli konsumen mengalami kontraksi akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM),” ungkap Adji, kepada Kontan.co.id, Minggu (6/8). 


Baca Juga: Campina Ice Cream Industry (CAMP) Mencatat Penjualan Rp 585 Miliar di Semester I

Untuk diketahui, penjualan bersih CAMP naik 3,44% menjadi Rp 585,08 miliar. Di mana, pada posisi yang sama tahun 2022 penjualan bersih CAMP tercatat Rp 565,59 miliar. 

Sebagai salah satu strategi pertumbuhan, CAMP getol meluncurkan produk baru selama tahun 2023 ini. Seperti di semester I lalu, sudah ada empat produk yang dikeluarkan Campina yakni Tropicana Krez2, Disney Ariel, Cake Series Nastar 90 ml, dan Strawberry Cheesecake 90ml. 

CAMP bakal melanjutkan agendanya ini di semester kedua. “Di semester kedua ini masih ada beberapa produk baru yang diluncurkan untuk mengcreate excitement kepada konsumen kami,” tambahnya. 

Adji tidak menyebutkan secara detail berapa besaran dana belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang disiapkan tahun ini. Adapun, rencananya anggaran capex 2023 akan digunakan untuk membeli freezer sebagai alat distribusi produk. 

 
CAMP Chart by TradingView

“Untuk serapan Capex telah dilakukan sesuai dengan pertumbuhan penjualan sehingga ratio capex vs revenue tetap terjaga,” tandasnya. 

Selama semester I-2023 CAMP tercatat meraup laba tahun berjalan sebesar Rp 65,27 miliar atau menyusut 6,71% dari semula Rp 69,97 miliar di periide yang sama tahun sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .