JAKARTA. Jagung impor yang akan dicampur ke jagung lokal nantinya akan menekan harga jagung. Standar Nasional Indonesia (SNI) menetapkan, jagung mutu I ialah jagung yang mengandung kadar air (KA) maksimal 14%, butir pecah maksimal 1% dan kotoran maksimal 1%. Mutu II, KA maksimal 14%, butir pecah maksimal 3% dan kotoran maksimal 1%. Mutu III: KA maksimal 15%, butir pecah maksimal 7% dan kadar kotoran maksimal 2%.Direktur PT iPasar Indonesia Dean Novel mengatakan, jagung mutu I di akhir tahun bisa melorot menjadi Rp 2.175 per kg, mutu II Rp 2.150 per kg, mutu III Rp 2.100 per kg. Padahal, andai pemerintah mau menahan laju impor dan memberikan insentif bagi petani untuk meningkatkan produktivitasnya, Novel optimis permintaan jagung yang stabil tahun ini bisa mengerek harga hingga Rp 2.700 hingga Rp 2.800 per kg.Penurunan produktivitas jagung juga mempengaruhi pasokan jagung di iPasar. iPasar mengambil pasokan jagung dari NTB sebesar 150.000. Dari jumlah tersebut, yang terealiasi hingga semester satu silam masih kurang dari 50.000 ton.Untuk mengatasi kekurangan pasokan, bulan depan iPasar menyediakan sistem kontrak dagang dengan pengantaran kemudian (forward trading) hingga semester I-2011. "Kami berharap sistem ini akan menambah semangat petani agar produktivitas meningkat," ujar Novel. Bagi pembeli, sistem ini pun menggiurkan untuk mengamankan pasokan di tengah kondisi produktivitas seret.Lalu, agar pasokan bertambah, iPasar juga tengah dalam proses mengambil pasokan dari Kalsel sebesar 100.000 ton dan Jawa Timur sebesar 200.000 ton.Minggu ini, pasokan jagung di iPasar mencapai 400 ton. Jumlah ini naik hampir lima kali lipat dari pasokan jagung pada minggu sebelumnya yang sebesar 90 ton. "Minggu ini kami ada pasokan besar karena baru ada kiriman dari Sumbawa," tutur Novel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Campuran Jagung Impor dan Lokal Akan Desak Harga Jagung
JAKARTA. Jagung impor yang akan dicampur ke jagung lokal nantinya akan menekan harga jagung. Standar Nasional Indonesia (SNI) menetapkan, jagung mutu I ialah jagung yang mengandung kadar air (KA) maksimal 14%, butir pecah maksimal 1% dan kotoran maksimal 1%. Mutu II, KA maksimal 14%, butir pecah maksimal 3% dan kotoran maksimal 1%. Mutu III: KA maksimal 15%, butir pecah maksimal 7% dan kadar kotoran maksimal 2%.Direktur PT iPasar Indonesia Dean Novel mengatakan, jagung mutu I di akhir tahun bisa melorot menjadi Rp 2.175 per kg, mutu II Rp 2.150 per kg, mutu III Rp 2.100 per kg. Padahal, andai pemerintah mau menahan laju impor dan memberikan insentif bagi petani untuk meningkatkan produktivitasnya, Novel optimis permintaan jagung yang stabil tahun ini bisa mengerek harga hingga Rp 2.700 hingga Rp 2.800 per kg.Penurunan produktivitas jagung juga mempengaruhi pasokan jagung di iPasar. iPasar mengambil pasokan jagung dari NTB sebesar 150.000. Dari jumlah tersebut, yang terealiasi hingga semester satu silam masih kurang dari 50.000 ton.Untuk mengatasi kekurangan pasokan, bulan depan iPasar menyediakan sistem kontrak dagang dengan pengantaran kemudian (forward trading) hingga semester I-2011. "Kami berharap sistem ini akan menambah semangat petani agar produktivitas meningkat," ujar Novel. Bagi pembeli, sistem ini pun menggiurkan untuk mengamankan pasokan di tengah kondisi produktivitas seret.Lalu, agar pasokan bertambah, iPasar juga tengah dalam proses mengambil pasokan dari Kalsel sebesar 100.000 ton dan Jawa Timur sebesar 200.000 ton.Minggu ini, pasokan jagung di iPasar mencapai 400 ton. Jumlah ini naik hampir lima kali lipat dari pasokan jagung pada minggu sebelumnya yang sebesar 90 ton. "Minggu ini kami ada pasokan besar karena baru ada kiriman dari Sumbawa," tutur Novel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News