Canal+ berencana mengurangi 500 pekerjanya di Prancis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saluran televisi berbayar milik Vivendi SA: Canal+ berencana untuk mengurangi 500 pekerjanya di Prancis atau sekitar 18% dari total pekerjanya di negara tersebut yang mencapai 2.600 pekerja. persaingan yang makin ketat di bisnis televisi berbayar jadi alasannya.

Dalam laporan Reuters, Kamis (4/7) yang mengutip portal daring Les Jours beberapa waktu belakangan jumlah pelanggan Canal+ di dalam negeri memang menyusut drastis akibat persaingan menghadapi platorm streaming Netflix, maupun saluran televisi olahraga Bein Sports.

Apalagi tahun lalu, segmen bisnis utama Canal+ di siaran olahraga benar-benar terpukul akibat kalah lelang hak siar Liga 1 Prancis dari saluran televisi asal Spanyol Mediapro.


Netflix sendiri yang baru meluncur lima tahun lalu di Prancis kini telah memiliki lebih dari 5 juta pelanggan, dan telah mampu melampaui milik Canal+ sejumlah 4,6 juta pelanggan. Jika dibandingkan, sepanjang lima tahun hingga kuartal I-2019 kehadiran Netflix tersebut, jumlah pelanggan Canal+ sudah berkurang hingga 25%.

Di sisi lain, untuk memotong biaya operasional, Canal+ juga telah memotong belanja operasional dan biaya promosinya hingga 300 juta Euro. Ini yang diperkirakan jadi penyebabnya hilangnya 228.00 pelanggan mereka setahun terakhir.

Meski demikian, akibat pemangkasan ini, pada 2018 Canal+ masih mencatat pertumbuhan laba kotor sebesar 80 juta Euro menjadi 428 juta Euro.

“Mereka perlu memotong biaya operasional untuk mengembalikan marjin dan menciptakan lebih banyak konten. Kemudian mengamortisasikannya agar dapat mengakuisisi pelanggan lebih banyak,” kata Analis Bryan, Garnier & Co Thomas Coudry dikutip dari Bloomberg, Kamis (4/7).

Makanya selain memangkas biaya operasi, perusahaan juga berencana memangkas jumlah pegawainya. Serikat Pekerja Canal+ sendiri dilaporkan telah menerima surat resmi dari petinggi perusahaan untuk melakukan pertemuan membahas ihwal restrukturisasi pekerjanya. Sayang, manajemen Canal+ enggan mengkonirmasi kabar ini.

Selain pemangkasan baik biaya operasional, perusahaan pada Mei lalu juga telah mengakuisisi operator televisi berbayar Grup M7 senilai 1 miliar Euro. Akuisisi ini bertujuan agar perusahaan dapat berekspansi di laur Prancis yang pasarnya makin sesak. Negara-negara di Eropa Timur, kemudian Belanda, dan Belgia jadi sasarannya.

Editor: Handoyo .