JAKARTA. Industri kamera tak pernah bosan merilis produk baru. Baru-baru ini, PT Datascrip merilis Canon IXUS 300 HS. Kamera ini sekaligus menjadi kamera poket premium yang dirilis Canon. Sintra Wong, Asisten Manajer Pemasaran Datascrip mengatakan, kamera ini mengadopsi sistem kamera bersensitivitas tinggi alias high sensitivity system. Kamera beresolusi 10 megapiksel (mp) ini menerapkan prosesor Digic 4 yang mampu menghasilkan gambar tajam dengan kondisi pencahayaan rendah."Kamera ini bisa diandalkan di dalam ruangan dengan kondisi pencahayaan minim sekalipun," ujar Sintra kepada KONTAN, Senin (23/8). Kamera ini memiliki diafragma 2.0 dengan kecepatan yang bisa ditingkatkan demi menghindari foto berbayang. Dengan fitur high speed burst, kamera ini bisa memotret dengan kecepatan 8,4 fps sehingga konsumen bisa mengabadikan setiap detail momen yang terjadi dengan sangat cepat.Kamera ini juga bisa digunakan merekam dengan kecepatan 240 fps. Tersedia pula fitur Advanced Smart Auto yang dapat mendeteksi kondisi pemotretan lalu secara otomatis mengatur kamera untuk pengambilan gambar terbaik. Teknologi Smart Shutter juga dapat mendeteksi wajah dari mulai seyuman hingga kedipan mata. Kamera ini dibanderol seharga Rp 3,7 juta per unit. Sintra mengatakan, harganya yang jauh lebih tinggi dari kamera poket pada umumnya memang menunjukkan target IXUS 300 ialah masyarakat premium. Datascrip menargetkan penjualan IXUS 300 sebanyak 2.300 unit hingga akhir tahun. Sementara total kamera Canon ditargetkan mencapai 300.000 unit, atau tumbuh 25% dari tahun lalu. Adapun sepanjang semester I-2010 silam, total penjualan kamera poket Canon Datascrip mencapai 150.000 unit, atau tumbuh 25% dari 120.000 pada semester I-2009.Sintra optimis target ini bisa tercapai mengingat pasar kamera poket yang berkembang signifikan akibat penurunan harga dan potensi pasar yang masih terbuka luas. Ia mengatakan, untuk bisa bertahan di tengah persaingan, para produsen memang harus merilis produk baru dengan spesifikasi terbaru setiap enam bulan sekali. Selain itu, produsen juga harus merilis produk dengan teknologi terbaru minimal setahun sekali.Peningkatan spesifikasi dan teknologi ini membuat harga kamera poket kian luruh. "Harga kamera poket dengan spesifikasi yang sama dari tahun ke tahun harganya bisa turun sekitar 10% sampai 20%," ujar Sintra. Tak ayal, harga yang meluruh ini bikin daya beli masyarakat akan kamera digital poket pun meningkat.
Canon jagokan IXUS 300 HS untuk ceruk premium
JAKARTA. Industri kamera tak pernah bosan merilis produk baru. Baru-baru ini, PT Datascrip merilis Canon IXUS 300 HS. Kamera ini sekaligus menjadi kamera poket premium yang dirilis Canon. Sintra Wong, Asisten Manajer Pemasaran Datascrip mengatakan, kamera ini mengadopsi sistem kamera bersensitivitas tinggi alias high sensitivity system. Kamera beresolusi 10 megapiksel (mp) ini menerapkan prosesor Digic 4 yang mampu menghasilkan gambar tajam dengan kondisi pencahayaan rendah."Kamera ini bisa diandalkan di dalam ruangan dengan kondisi pencahayaan minim sekalipun," ujar Sintra kepada KONTAN, Senin (23/8). Kamera ini memiliki diafragma 2.0 dengan kecepatan yang bisa ditingkatkan demi menghindari foto berbayang. Dengan fitur high speed burst, kamera ini bisa memotret dengan kecepatan 8,4 fps sehingga konsumen bisa mengabadikan setiap detail momen yang terjadi dengan sangat cepat.Kamera ini juga bisa digunakan merekam dengan kecepatan 240 fps. Tersedia pula fitur Advanced Smart Auto yang dapat mendeteksi kondisi pemotretan lalu secara otomatis mengatur kamera untuk pengambilan gambar terbaik. Teknologi Smart Shutter juga dapat mendeteksi wajah dari mulai seyuman hingga kedipan mata. Kamera ini dibanderol seharga Rp 3,7 juta per unit. Sintra mengatakan, harganya yang jauh lebih tinggi dari kamera poket pada umumnya memang menunjukkan target IXUS 300 ialah masyarakat premium. Datascrip menargetkan penjualan IXUS 300 sebanyak 2.300 unit hingga akhir tahun. Sementara total kamera Canon ditargetkan mencapai 300.000 unit, atau tumbuh 25% dari tahun lalu. Adapun sepanjang semester I-2010 silam, total penjualan kamera poket Canon Datascrip mencapai 150.000 unit, atau tumbuh 25% dari 120.000 pada semester I-2009.Sintra optimis target ini bisa tercapai mengingat pasar kamera poket yang berkembang signifikan akibat penurunan harga dan potensi pasar yang masih terbuka luas. Ia mengatakan, untuk bisa bertahan di tengah persaingan, para produsen memang harus merilis produk baru dengan spesifikasi terbaru setiap enam bulan sekali. Selain itu, produsen juga harus merilis produk dengan teknologi terbaru minimal setahun sekali.Peningkatan spesifikasi dan teknologi ini membuat harga kamera poket kian luruh. "Harga kamera poket dengan spesifikasi yang sama dari tahun ke tahun harganya bisa turun sekitar 10% sampai 20%," ujar Sintra. Tak ayal, harga yang meluruh ini bikin daya beli masyarakat akan kamera digital poket pun meningkat.