KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unit ride-hailing dari Zhejiang Geely Holding Group Co, Cao Cao Mobility, dalam pembicaraan dengan investor untuk putaran pendanaan lain sebagai upaya menyaingi pemimpin pasar yang dominan, Didi Chuxing Inc. Kepala Eksekutif Cao Cao Mobility Gong Xin mengungkapkan, putaran penggalangan dana tersebut dapat diselesaikan pada paruh pertama tahun 2022. Hal itu terjadi setelah perusahaan tersebut sukses mengumpulkan sekitar US$ 588 juta dari pendanaan milik negara termasuk Suzhou Xiangcheng Financial Holding Group dan Suzhou High-Speed Rail New City Group awal bulan ini. Mengutip Bloomberg, pendanaan itu merupakan upaya Cao Cao untuk menyaingi Didi yang saat ini menguasai 80% pasar ride-hailing China.
Banyak pihak menilai, momentum ini dinilai tepat karena posisi DIdi sedang rentan setelah mendapat tindakan keras dari pemerintah China, yang diikuti dengan denda senilai US$ 4,4 miliar. Platform Didi juga telah dihapus dari toko aplikasi sejak bulan Juli. China pun memerintahkan agar Didi memperkuat perlindungan data pengguna dan mengatasi penggunaan driver yang tidak berlisensi. Perusahaan yang sudah go public di bursa AS itu juga menghadapi hukuman mulai dari denda multi-miliar dolar hingga penghapusan paksa atau diambil di bawah kendali negara. Cao Cao, saat ini berada di urutan kedua pada pasar ride-heiling di China setelah beroperasi di 62 kota. Pangsa pasar Cao Cao ada dalam kisaran 15% hingga 30%. Perlahan tapi pasti, kebijakan pemerintah China terhadap Didi mulai menguntungkan Cao Cao. Lihat saja, jumlah perjalanan Cao Cao naik dua kali lipat pada bulan September, dari rata-rata selama bulan Maret dan April silam. Baca Juga: Produsen mobil listrik, Polestar, akan melantai di bursa melalui skema SPAC "Bisnis ride-hailing memiliki potensi besar. Pengembangan pasar membutuhkan dukungan finansial. Ke depan kami akan menarik lebih banyak investor untuk bergabung, terutama investor strategis,” ungkap Gong. Gong pun tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan dapat melepas saham dalam mekanisme penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO) dalam lima tahun ke depan. Tetapi dia menegaskan, perusahaan belum memutuskan lokasi untuk IPO tersebut. Selain itu, Cao Cao juga berencana untuk meningkatkan jumlah perjalanan harian sepuluh kali lipat menjadi lebih dari 10 juta dan menargetkan ekspansi ke Amerika Selatan, Asia Tenggara dan Eropa mulai awal tahun depan.