Capai 30 tahun Kerja Sama IMT-GT: Refleksi Tingkatkan Konektivitas & Pembangunan



KONTAN.CO.ID - Kerja sama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi kesejahteraan masyarakat di kawasan. Guna mengoptimalisasi dampak tersebut, diperlukan penguatan kerja sama baik perencanaan hingga pelaksanaan dari sejumlah program IMT-GT agar manfaat yang dihasilkan mampu menjangkau hingga berbagai daerah di masing-masing negara.

Menindaklanjuti hal tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi memimpin Delegasi Indonesia pada Pertemuan Strategic Planning Meeting (SPM) IMT-GT yang dilaksanakan di Bangkok, Thailand, pada Selasa (21/03) guna melaporkan perkembangan kerja sama dan merencanakan program kerja tahun berjalan.

“Kerja sama IMT-GT perlu memperhitungkan risiko dan peluang dari dinamika dan megatren global, untuk mewujudkan Visi IMT-GT 2036,” ungkap Deputi Edi pada awal pertemuan.


Dalam kesempatan tersebut, terdapat 8 bidang Kerja sama yang dilaporkan, antara lain pertanian, pariwisata, produk halal, transformasi digital, perdagangan dan investasi, lingkungan, konektivitas, serta pengembangan sumber daya manusia. Selain itu juga dilaporkan perkembangan kerja sama akademisi (University Network) serta sektor usaha (Joint Business Council).

Selanjutnya, pertemuan tersebut juga membahas rangkaian agenda prioritas tahun 2023, antara lain KTT IMT-GT ke-15 yang akan berlangsung disela-sela KTT ASEAN ke-42 pada bulan Mei mendatang, Perayaan 30 tahun IMT-GT, dan IMT-GT Visit Year 2023-2025. Rangkaian kegiatan tersebut diharapkan akan dapat mengampanyekan manfaat kerja sama subregional serta berkontribusi dalam menghadapi tantangan mekanisme institusional maupun dinamika regional dan global.

“30 tahun merupakan usia ideal bagi Kerja sama IMT-GT untuk melakukan refleksi dan berperan aktif dalam krisis multidimensi yang saat ini terjadi dan yang akan datang,” tutur Deputi Edi.

Lebih lanjut, Deputi Edi menekankan 4 hal penting untuk menjadi perhatian kedepan. Pertama, penguatan konektifitas untuk memperlancar aliran barang, orang dan modal, serta penguatan supply chain. Kedua, adopsi teknologi digital, termasuk dalam pengembangan UMKM. Ketiga, percepatan transisi energi. Keempat, memanfaatkan posisi dan ketersediaan komoditas strategis IMT-GT dalam perdagangan global.

Secara khusus, Deputi Edi juga menyampaikan arahan terkait ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor pertanian, pembukaan kembali tempat wisata dengan melibatkan semua pihak, program IMT-GT sebagai halal hub kawasan dengan menggandeng UNINET dan dunia usaha, konektifitas antarpulau dan daratan benua, tranformasi digital subkawasan, peran dunia usaha di kawasan untuk berpartisipasi pada side event pameran UMKM dalam PTM IMT-GT di Batam September 2023, penguatan kerja sama TVET, serta dukungan bagi program green dan blue economy.

Menutup pertemuan, sejumlah Senior Official juga memberikan arahan kepada Working Group terkait proyek-proyek berjalan dan usulan proyek baru. Perlu adanya sinergi dan kerja sama yang erat antar stakeholder untuk mewujudkan proyek, terutama bagi proyek yang sedang on-going.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Senior Official Malaysia, Senior Official Thailand, Direktur ADB, serta Direktur The Centre for IMT-GT Subregional Cooperation (CIMT).

Baca Juga: SUPER GEN-CREATION: Dukung Generasi Muda Kembangkan Usaha lewat Kredit Usaha Rakyat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti