Capai Rp 24 triliun, Kemenkeu akan menyerap seluruh penjualan sukuk ritel SR013



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Detik-detik menjelang penutupan penjualan Rabu (23/9), hasil penjualan SR013 sudah jauh lebih tinggi daripada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel sebelumnya yakni ORI017. Berdasarkan data Investree, total penjualan SR013 pada hari ini mencapai Rp 24,08 triliun.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) siap untuk menyerap semua penawaran masuk. "Insyaallah (hasil penjualan) melampaui ORI017," kata Kepala Subdirektorat Peraturan dan Analisis Hukum Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Direktorat Pembiayaan Syariah (DPS) DJPPR Nana Riana kepada Kontan.co.id, Selasa (22/9). 

Sekadar mengingatkan, hasil lelang ORI017 Juli 2020 mencatatkan penjualan sebanyak Rp 18,34 triliun. Jumlah tersebut berasal dari 42.733 investor. Jumlah investor baru mendominasi capaian tersebut.


Direktur Pembiayaan Syariah Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, masyarakat cukup antusias terhadap penawaran SR013. "Karena sifatnya tradable, masyarakat tidak khawatir jika sewaktu-waktu pandemi usai, karena bisa dijual dan dana bisa digunakan kembali untuk melanjutkan usaha atau agenda lainnya seperti traveling, resepsi, umroh dan lainnya," ungkap Dwi kepada Kontan.co.id, Selasa (22/9). 

Baca Juga: Banjir peminat, penjualan sukuk ritel SR013 di Bank Mandiri capai Rp 1,35 triliun

Dia juga menambahkan, salah satu tujuan hadirnya SR013 saat pandemi ini adalah untuk memberikan pilihan investasi kepada masyarakat. Smua dana yang masuk sesuai ketentuan pembelian akan diserap oleh pemerintah. "Semua diserap, (tapi) belum bisa diumumkan," kata Dwi.

Pemerintah, melalui DJPPR Kemenkeu telah membuka penawaran Sukuk Negara Ritel dengan seri SR013 sejak 28 Agustus 2020 dan bakal ditutup pada Rabu (23/9). Dengan batas maksimum pembelian Rp 3 miliar, SR013 menawarkan kupon 6,05% per tahun atau sedikit lebih rendah dibandingkan kupon ORI017 yang mencapai 6,4% per tahun.

Adapun target kuota pemesanan SR013 telah dinaikkan menjadi Rp 21 triliun. Dengan penjualan yang mencapai Rp 24,08 triliun pada hari ini, Selasa (22/9), artinya target ini pun telah terlampaui.

Sebelumnya Kemenkeu hanya mematok target awal penjualan Rp 5 triliun. Dengan tenor 3 tahun, SR013 bakal dikelola berdasarkan prinsip syariah, tidak mengandung unsur maysir (judi) gharar (ketidakjelasan) dan riba (usury), serta telah dinyatakan sesuai syariah oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). 

Baca Juga: Penjualan sukuk ritel SR013 sudah tembus target awal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati