KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk boleh saja mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun ini. Namun, capaian nilai kontrak baru yang tergolong rendah berpotensi mendatangkan masalah bagi emiten berkode WSKT tersebut di masa mendatang. Seperti yang diketahui, hingga kuartal III-2018, WSKT memperoleh kontrak baru sebesar Rp 11,7 triliun. Angka tersebut turun 74% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Capaian tersebut juga masih jauh dari target kontrak baru yang dicanangkan oleh manajemen WSKT sebesar Rp 50 triliun di tahun ini. Research Analyst MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan menyampaikan, selama ini mayoritas kontrak yang diperoleh WSKT berasal dari proyek strategi nasional dan bersifat turnkey. Seiring berjalannya waktu, beberapa proyek yang dikerjakan emiten plat merah ini mengalami penundaan pembayaran.
Capaian kontrak baru Waskita Karya rendah, ini penyebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk boleh saja mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun ini. Namun, capaian nilai kontrak baru yang tergolong rendah berpotensi mendatangkan masalah bagi emiten berkode WSKT tersebut di masa mendatang. Seperti yang diketahui, hingga kuartal III-2018, WSKT memperoleh kontrak baru sebesar Rp 11,7 triliun. Angka tersebut turun 74% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Capaian tersebut juga masih jauh dari target kontrak baru yang dicanangkan oleh manajemen WSKT sebesar Rp 50 triliun di tahun ini. Research Analyst MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan menyampaikan, selama ini mayoritas kontrak yang diperoleh WSKT berasal dari proyek strategi nasional dan bersifat turnkey. Seiring berjalannya waktu, beberapa proyek yang dikerjakan emiten plat merah ini mengalami penundaan pembayaran.