KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia
data center, PT DCI Indonesia Tbk (
DCII) mengestimasikan penggunaan dana belanja modal atau capex tahun ini akan mencapai Rp 500 miliar.
Corporate Secretary DCI Indonesia Gregorius Nicholas Suharsono menyebutkan dana tersebut rencananya akan digunakan untuk keperluan ekspansi
data center, khusunya untuk memenuhi kapasitas yang telah terkontrak pelanggan. Ia menambahkan, tahun ini Perseroan terus berfokus dalam mengembangkan Platform DCI sebagai salah satu strategi bisnis perseroan. Platform DCI adalah salah satu kontribusi terbesar Perseroan bagi industri pusat data Indonesia yang membuat DCI dapat menyediakan fasilitas
data center dengan pilihan beberapa lokasi.
Baca Juga: DCII Sah Menambah Bisnis Utama ISP dan Usaha Holding Adapun hingga kini, DCI memiliki beberapa gedung
data center diantaranya DCI Cibitung yang saat ini memiliki kapasitas sebesar 37 MW dengan gedung terbaru kami JK5. “Kami juga mulai merencanakan pembangunan gedung JK6 dengan kapasitas kurang lebih sebesar 36 MW,” ungkap dia kepada Kontan.co.id, Selasa (30/8). Lebih lanjut, gedung
Data Center H2-01 di Karawang saat ini memiliki kapasitas sebesar 15 MW. H2 yang merupakan bagian dari Platform DCI dan saat ini tengah melakukan perencanaan pembangunan gedung H2-02 di Karawang dengan kapasitas kurang lebih sebesar 12 MW. Nicholas menegaskan, DCII akan tetap fokus memberikan layanan pusat data (
data center) dengan standar global. Lalu, untuk menunjang
data center, DCII ingin memberikan layanan konektivitas khusus bagi pelanggan. Dengan begitu, pelanggan DCII dapat saling terhubung antar lokasi
data center dengan ekosistem DCII yang terdiri dari
cloud provider, banking, e-commerce, telekomunikasi dan industri lainnya. Hingga saat ini, Nicholas mengatakan perseroan telah memiliki sekitar 200 pelanggan dari berbagai bidang industri diantaranya finansial (bank, asuransi, fintech, etc),
e-commerce, cloud, healthcare, cloud service providers dan berbagai industri lainnya.
Dia pun optimis, ke depan bisnis
data center akan terus meningkat seiring dengan kebutuhan infrastruktur ekonomi digital di Indonesia. “Prospek bisnis
data center di Indonesia terlihat sangat baik mengingat peran
Data Center sebagai salah satu infrastruktur utama ekonomi digital baik di Indonesia maupun di negara lain. Dengan perkembangan digitalisasi yang terus berkembang pesat, permintaan untuk penyedia layanan
colocation data center tentu saja akan terus meningkat,” katanya. Dengan demikian, manajemen pun optimis pendapatan DCII tahun ini dapat tumbuh hingga dua digit. Hal ini didorong oleh permintaan yang akan terus meningkat hingga
double digit di sepanjang tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .