KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada penutupan sesi I perdagangan Rabu (16/1). IHSG menguat 12,11 poin atau sebesar 0,19% ke level 6.420,90. Kenaikan harga komoditas dan capital inflow menjadi pendorong IHSG pada sesi I hari ini. Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, penguatan IHSG sampai sesi sesi I lebih dipengaruhi oleh capital inflow. "Meskipun terdapat banyaknya sentimen negatif, seperti ketidakpastian Brexit, penurunan harga minyak dunia, serta kembalinya rupiah terkoreksi terhadap dolar AS, namun sepertinya IHSG masih mengalami capital inflow sehingga mampu menopang penguatan IHSG tersebut," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (16/1). Sementara, analis BCA Sekuritas Achmad Yaki berpendapat, rebound harga komoditas menjadi penguat IHSG sampai penutupan sesi I hari ini."Movers IHSG di sesi I ada di sektor agrikultur, pertambangan dan infrastruktur. Secara historis, ini karena sejak Januari sampai Maret infrastruktur dan sektor properti cenderung bulish," jelasnya.
Capital inflow jadi obat kuat IHSG sesi I, investor perlu waspadai profit taking
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada penutupan sesi I perdagangan Rabu (16/1). IHSG menguat 12,11 poin atau sebesar 0,19% ke level 6.420,90. Kenaikan harga komoditas dan capital inflow menjadi pendorong IHSG pada sesi I hari ini. Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, penguatan IHSG sampai sesi sesi I lebih dipengaruhi oleh capital inflow. "Meskipun terdapat banyaknya sentimen negatif, seperti ketidakpastian Brexit, penurunan harga minyak dunia, serta kembalinya rupiah terkoreksi terhadap dolar AS, namun sepertinya IHSG masih mengalami capital inflow sehingga mampu menopang penguatan IHSG tersebut," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (16/1). Sementara, analis BCA Sekuritas Achmad Yaki berpendapat, rebound harga komoditas menjadi penguat IHSG sampai penutupan sesi I hari ini."Movers IHSG di sesi I ada di sektor agrikultur, pertambangan dan infrastruktur. Secara historis, ini karena sejak Januari sampai Maret infrastruktur dan sektor properti cenderung bulish," jelasnya.