Capital Inflow makin deras, BI dan BKPM bahas bersama IMF



DENPASAR. Prediksi Institute of International Finance (IIF) total arus modal masuk (capital inflow) dari negara maju ke negara emerging market tahun ini diprediksi mencapai US$ 800 miliar. Untuk emerging market Asia diperkirakan mencapai US$ 400 miliar dan khusus untuk Indonesia, menurut Direktur Kebijakan Moneter BI, Perry Warjiyo diperkirakan mencapai US$ 13-15 miliar.

Menyikapi derasnya arus modal masuk ke emerging market tersebut, BI bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar joint conference dengan International Fund Monetary (IMF), Jumat (11/3) di Denpasar, Bali. Konferensi ini diikuti 200 peserta dari berbagai negara di Asia seperti Jepang, China, Korea, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Indonesia."Bermula dari derasnya capital inflow tahun lalu BI dan IMF menggagas adanya join conference ini," Perry di Denpasar, Kamis (10/3). Derasnya arus modal masuk ke negara emerging market dia bilang terutama disebabkan oleh fundamental ekonomi yang bagus. Selain itu juga karena suku bunga yang tinggi di negara-negara emerging market tersebut dibandingkan dengan di negara maju. Tetapi kalau dibandingkan antara emerging market negara-negara Asia dan negara lainnya seperti negara-negara di Amerika Latin, arus modal akan lebih banyak mengalir ke Asia, yaitu US$ 400 miliar, sedangkan sisanya mengalir ke negara-negara lainnya."Meskipun suku bunga negara-negara Amerika Latin jauh lebih tinggi dari negara maju tetapi capital inflow mengalir ke emerging market Asia karena fundamental ekonomi Asia lebih baik dari pada Amerika Latin," ujarnya. Untuk Asia sendiri, China masih akan menjadi negara emerging market yang paling besar. Nah, dia bilang konferensi ini dilakukan agar capital inflow ini memberikan manfaat jangka panjang bagi negara-negara emerging market. "Intinya bagaimana kita negara berkembang bisa mengelola capital inflow ini dan bisa bermanfaat untuk pembiayaan pembangunan jangka menengah dan panjang," ujarnya. Ada tiga sesi penting dalam konferensi ini. Pertama, kebijakan ekonomi makro apa yang dilakukan untuk menghadapi derasnya capital inflow ke negara-negara berkembang. Dalam sesi ini akan dibahas, bagaimana pandangan IMF dan negara-negara lainnya merumuskan kebijakan ekonomi makro dalam menghadapi capital inflow. kemudian sesi kedua membahas bagaimana dampak capital inflow terhadap stabilitas sistem keuangan suatu negara. Dan sesi ketiga, bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan capital inflow untuk pembiayaan pembangunan jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.