Capital inflow sudah masuk pekan ini, BI yakin rupiah tahan banting



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stabilnya pergerakan nilai tukar rupiah dalam pekan ini rupanya tak lepas dari confidence investor global terhadap prospek perekonomian Indonesia di tengah wabah Covid-19 yang tengah terjadi.

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, ini terlihat dari masuknya arus modal asing ke Indonesia dalam pekan ini, khususnya pada Selasa (14/4), Rabu (15/4), dan Kamis (16/4).

"Selama seminggu terakhir terjadi inflow di portofolio kita dan ini sebagian besar inflow ke Surat Berharga Negara (SBN). Pada tanggal 16 lalu bahkan yang masuk ke SBN sekitar RP 2,5 triliun," jelas Perry pada Jumat (17/4) lewat video conference.


Baca Juga: Perkasa, rupiah hari ini ditutup menguat 1,12% ke Rp 15.465 per dolar AS

Terperinci, total inflow yang masuk pada tanggal 14 bulan ini adalah sebesar Rp 0,7 triliun, disusul pada tanggal 15 yang sebesar Rp 0,2 triliun, dan pada tanggal 16 total inflow mencapai Rp 2 triliun.

Perry pun optimis dengan adanya perkembangan ini, memungkinkan adanya inflow yang jauh lebih besar ke depannya. Apalagi, bila wabah ini berakhir. Selain itu, optimisme ini juga didasari oleh pola historis inflow yang terjadi di Indonesia.

Ia mengambil contoh, pada periode dari tahun 2011 - 2019 pada saat terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang menyebabkan ketidakpastian global, tercatat ada arus modal asing yang keluar kurang lebih Rp 29,2 triliun di SBN dalam kurun waktu 4 bulan.

Akan tetapi, setelah periode tersebut lewat, arus modal asing masuk kembali ke Indonesia hingga Rp 229,1 triliun dengan periode yang lebih lama, yaitu 21 bulan.

Baca Juga: Gara-gara corona, penerimaan pajak di kuartal I turun 2,5% jadi Rp 241,6 triliun

"Dengan melihat pola historis itu, kami yakin bahwa dalam periode Covid-19 ini yang juga penuh dengan gejolak global, memang terjadi outflow. Tetapi setelah mereda, bisa terjadi inflow yang jauh lebih besar dalam periode yang lebih lama. Seperti yang pernah terjadi tersebut," tegas Perry.

Perry pun menambahkan, saat ini nilai tukar kecenderungannya menguat dan bahkan per hari ini diperdagangkan secara aktif di pasar di kisaran Rp 15.480 - Rp 15.515.

Bank sentral meyakini pergerakan nilai tukar rupiah ini masih undervalued dan bisa bergerak cenderung stabil ke level Rp 15.000 di akhir tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto