Capital Life Indonesia optimistis unitlink akan berkembang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk unitlink asuransi jiwa dinilai masih memiliki potensi berkembang meski premi asuransi jiwa menurun di awal tahun 2019.

Direktur PT Capital Life Indonesia, Robin Winata, optimistis kinerja unitlink akan terus berkembang ke depannya. Produk-produk unitlink milik Capital Life tercatat mengalami peningkatan sejak awal tahun 2019, seperti Capital Link Equity menguat sebesar 3,56% year to date (ytd), dan Capital Link Money Market mencapai 1,25% ytd. Berkebalikan dengan dua lainnya, Capital Managed Fund justru tercatat melemah sebesar 3,08% ytd.

Menanggapi hal tersebut, Robin menyatakan meskipun tercatat turun sebesar 3,08% ytd, Capital Managed Fund sudah menguat sebesar 26,25% sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini. “Performa ini jauh di atas brenchmark yang hanya 8,83%,” terang Robin ketika dihubungi Kontan.co.id (21/3).


Robin menambahkan, kinerja unitlink asuransi jiwa PT Capital Life Indonesia saat ini dipengaruhi oleh gencatan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang tidak kunjung menemui kesepakatan. 

Kondisi ini mempengaruhi kondisi makro dan mikro yang akhirnya berdampak pada produk unitlink asuransi. Sebagai informasi, pertemuan antara AS dan China direncanakan akan berlangsung di bulan April, setelah rencana pertemuan di bulan Maret ditunda.

PT Capital Life Indonesia tetap melihat ada peluang unitlink akan terus berkembang ke depannya. Target yang ingin mereka capai yakni investasi berkembang sebesar 10%-12 % per tahun.  Komite Investasi PT Capital Life Indonesia akan menerapkan strategi moderat, yang terdiri atas risk appetite dan alokasi aset, untuk mencapai target tersebut. “ Khusus untuk unitlink, kami berharap bisa sama atau sedikit di atas benchmark rata-rata return fund,” jelas Robin.

Diakui Robin, saat ini perusahaannya lebih banyak memiliki produk unitlink asuransi dari pada asuransi tradisional. Keuntungan yang didapatkan dari unitlink pun lebih besar dibandingkan asuransi tradisional meskipun ia tidak menyebutkan detail angkanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi