Caplok Goldwater, laba MITI melonjak 30%-50%



JAKARTA. Laba bersih PT Mitra Investindo Tbk (MITI) melambung tinggi usai mencaplok anak usaha Saratoga, Goldwater LS Pte Ltd. Direktur MITI Diah Pertiwi Gandhi mengatakan, Goldwater bisa menyumbang pendapatan sebesar US$ 9,7 juta di tahun ini dan laba bersih sebesar US$ 1,7 juta.

Jika dikonsolidasi ke laporan keuangan MITI, maka laba bersih MITI bisa melambung hingga 30%-50% di tahun ini menjadi sekitar Rp 33 miliar. Tahun lalu laba bersih MITI hanya sebesar Rp 22 miliar, sementara pendapatan MITI ditaksir Rp 200 miliar.

MITI mengakuisisi Goldwater melalui aksi rights issue dengan nilai akuisisinya mencapai US$ 13,5 juta. Jika pemegang saham lama tidak menyerap saham baru MITI, maka Interra Resources Ltd akan menggenggam 50% saham MITI. Saat ini Goldwater yang mengelola minyak di Linda Sele, Sorong, Papua Barat. Goldwater memproduksi 72.667 barrel per tahun. "Produksi ini akan terus meningkat menjadi 80.000 barel per tahun," ujar Diah di Jakarta, Senin (30/6).


Sampai dengan akhir tahun 2013, wilayah kerja Linda Sele memiliki cadangan terbukti sebesar 3,05 juta barel. Wilayah kerja ini memiliki 35 sumur produksi dengan total minyak kumulatif yang telah diproduksi sebesar 878.450. Saat ini, seluruh produksi dijual kepada Pertamina pada harga Walio Mix Crude (WMC) dengan harga jual rata-rata WMC sebesar US$ 102,21 per barel. "Kini kami akan fokus di bidang usaha minyak dan gas bumi. Ini akan menjadi penyumbang terbesar pendapatan MITI," katanya.

Di sisi lain, MITI masih akan terus menjalankan usaha batu granit dengan mencari sumber cadangan batu granit baru. MITI harus diversifikasi bisnis usahanya lantaran penjualan dari lini bisnis granit cenderung stagnan. Cadangan batu granit MITI kini hanya tersisa untuk lima tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa