Caplok Narindo, Kioson bidik laba Rp 25 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) optimistis kinerja semakin baik usai mengakuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi. Manajemen membidik laba bersih sebesar Rp 25 miliar pada 2018.

Sebagai catatan, perusahaan startup pertama yang terdaftar di BEI ini menggunakan dana IPO untuk proses akuisisi Narindo. Perusahaan menggenggam 99% saham Narindo.

"Saat ini proses akuisisi sudah selesai. Dan tidak ada pengaruh gagal dari KIOS," terang Jasin Halim Direktur Utama KIOS dalam public expose insidentil di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (25/10).


Manajemen memproyeksi tahun 2017, dari sisi bottom line masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 2,7 miliar. Namun, berpotensi mencetak laba bersih pada 2018 menjadi Rp 25 miliar. KIOS juga memproyeksi laba bersih tahun 2019 bisa mencapai Rp 29 miliar.

Sedangkan dari sisi top line, KIOS memproyeksi tahun 2017 bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 741 miliar. Pendapatan juga diproyeksi mendaki pada 2018 menjadi Rp 2,09 triliun, dan akan naik lagi menjadi Rp 2.62 triliun pada 2019.

"Tanpa Narindo tetap sudah ada laba, tapi masih kecil. Kami bilangnya masih impas. Tahun 2018, Kioson dengan Narindo sudah positif," jelas Setiawan Parikesit Kencana Direktur Keuangan KIOS dalam kesempatan yang sama.

Jasin menambahkan, tahun ini, perusahaan juga akan berekspansi dengan menambah mitra outlet. Sampai Desember 2017, KIOS membidik bisa bermitra dengan 30.000 mitra outlet.

Sedangkan pada tahun 2018, perusahaan membidik bisa bermitra dengan 50.000 mitra outlet. Serta pada tahun 2019, ditargetkan bisa menggandeng 100.000 mitra outlet. "Kinerja kami akan ditopang dari pertumbuhan dan perkembangan mitra outlet. Juga ditopang dari kinerja Narindo nanti," imbuh Setiawan.

Saat ini, KIOS telah bermitra dengan beberapa outlet di tanah air. Pulau Jawa dan Sumatra menempati posisi mitra dengan jumlah cukup besar. Tercatat untuk Jawa ada 13.900 kioson cash point (KCP) dan Sumatra ada 4.806 KCP. Total seluruh Indonesia ada 20.000 KCP. "Nanti, ekspansi paling besar kami ada di Sumatra, Jawa, dan Bali," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini