Capres dan cawapres diumumkan, Darmin yakin investasi tumbuh 7% lagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis, dengan adanya pengumuman calon presiden dan cawapres untuk pemilu 2019, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) bisa mencatatkan pertumbuhan di kisaran 7% lagi pada semester II-2018.

Berdasarkan sistem informasi rujukan statistik Badan Pusat Statistik (BPS), PMTB adalah pengeluaran untuk barang modal yang mempunyai umur pemakaian lebih dari satu tahun dan tidak merupakan barang konsumsi. PMTB mencakup bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, bangunan lain seperti jalan dan bandara, serta mesin dan peralatan.

BPS mencatat, laju pertumbuhan PMTB kuartal II-2018 secara year on year sebesar 5,87%. Meski tetap tumbuh dari periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 5,34%, pertumbuhan PMTB mencatat perlambatan dari kuartal I-2018 yang sebesar 7,95%.


Darmin menilai, tidak ada kekhawatiran pasar atas nama dari capres dan cawapres 2019. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menggandeng Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin sebagai cawapres di bursa pilpres 2019 nanti. Sedangkan Prabowo memilih maju bersama Sandiaga Uno. Kedua pihak ini mendaftar ke KPU yang batas akhirnya adalah hari ini.

“Kelebihannya sekarang sudah jelas. Sekarang, mestinya, sikap wait and see-nya sudah mulai berkurang,” kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (10/8).

Menurut Darmin, indikasi dari tingginya minat investasi terlihat dari ramainya calon investor yang memanfaatkan sistem terpadu Online Single Submission (OSS).

Setiap harinya, kantor Darmin ramai dikunjungi para calon investor yang mau menanamkan modalnya.

Lewat OSS, dia sebut 70%-nya penggunanya dari dalam negeri, tetap jumlahnya banyak sekali. Sempat Kemko Ekonomi membatas hanya 300 antrean per hari, namun antrean sudah habis pukul 9 pagi. Sehingga, saat ini, tim OSS tak lagi membatasi jam pengambilan antrean.

“Jadi kami optimistis, pertumbuhan PMTB bisa sampai angka sekitar 7% lagi,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia