Capres Ekuador, Fernando Villavicencio, Tewas Ditembak Saat Kampanye



KONTAN.CO.ID - QUITO. Calon presiden Ekuador, Fernando Villavicencio, tewas tertembak saat melakukan kampanye di Quito pada hari Rabu (9/8). Pelaku akhirnya tewas dalam baku tembak dengan petugas keamanan.

Mengutip Reuters, media lokal memastikan bahwa Villavicencio telah tertembak, namun polisi dan Kementerian Dalam Negeri Ekuador belum memberikan detail mengenai insiden tersebut.

Presiden Ekuador, Guillermo Lasso, menyampaikan bela sungkawanya melalui X. Dirinya menegaskan bahwa tindak kejahatan tidak akan diampuni.


"Untuk ingatan dan perjuangannya, saya yakinkan Anda bahwa kejahatan ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Kejahatan terorganisir telah berjalan sangat jauh, tetapi semua beban hukum akan jatuh pada mereka," tulis Lasso.

Baca Juga: Rusia Tembak Jatuh Dua Drone Ukraina yang Terbang Menuju Moskow

Sementara itu, Kantor Kejaksaan Agung Ekuador mengabarkan lewat X bahwa tersangka tewas akibat luka yang diterimanya dalam baku tembak dengan petugas keamanan.

"Seorang tersangka, yang terluka dalam baku tembak dengan petugas keamanan, ditangkap dan dipindahkan, dengan luka parah. Pemadam kebakaran mengkonfirmasi kematiannya, polisi sedang memproses pengambilan jenazah. Sembilan orang, termasuk seorang calon legislatif dan dua polisi terluka dalam serangan itu," ungkap kantor kejaksaan dalam cuitannya di X.

Baca Juga: PBB Sebut Kejahatan Perang di Myanmar Makin Kurang Ajar

Kantor Partai Juga Menjadi Sasaran

Partai Villavicencio, Movimiento Construye, mengatakan bahwa kantor mereka di Quito juga diserang oleh kelompok bersenjata dalam insiden yang berbeda.

Meningkatnya kekerasan dalam periode ini membuat partai tersebut mempertimbangkan untuk menghentikan kampanye. Bulan Juli lalu, walikota Manta juga tewas terbunuh.

Villavicencio sempat menentang rencana partainya itu. Dirinya mengatakan bahwa berdiam diri di situasi yang berbahaya bagi rakyat adalah sikap yang pengecut.

Baca Juga: Kim Jong Un Ganti Jenderal Tertingginya, Langsung Perintahkan Persiapan Perang

Pengkritik Keras Mantan Presiden Rafael Correa

Villavicencio yang merupakan mantan jurnalis ini merupakan pengkritik mantan Presiden Rafael Correa. Dirinya bahkan sempat dijatuhi hukuman 18 bulan penjara karena pencemaran nama baik atas pernyataan yang dibuat terhadap Correa.

Villavicencio sempat  melarikan diri ke wilayah pedalaman Ekuador sebelum akhirnya mendapatkan suaka di Peru.

Sebagai seorang legislator, Villavicencio dikritik oleh politisi oposisi karena menghalangi proses pemakzulan tahun ini terhadap Lasso, yang menyebabkan Lasso menyerukan pemilihan awal.

Villavicencio telah berjanji untuk memerangi korupsi dan mengurangi penghindaran pajak jika terpilih.

Dukungan yang diterima Villavicencio saat ini baru mencapai 7,5%, menempatkannya di peringkat kelima dari delapan kandidat presiden untuk pemungutan suara 20 Agustus.