Capri Nusa Satu (CPRI) sebut permintaan sewa perkantoran masih belum signifikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia masih terdampak Covid-19 pada 2021. Kendati demikian, PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI) masih optimistis bisnis sewa propertinya tetap menggeliat. Karena itu, CPRI menargetkan tingkat okupansi bisnis sewa properti perseroan mencapai 80% tahun ini.

Direktur Utama CPRI, Jensen Surbakti mengatakan sampai saat ini masih belum menunjukkan pergerakan yang signifikan. Hal ini lantaran dampak pandemi Covid-19 cenderung belum stabil sehingga perekonomian pun belum pulih. 

“Di gedung penyewaan perkantoran milik CPRI yakni di Raden Inten, Jakarta Timur permintaannya hanya 2x dalam satu bulan,” ujar dia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (10/6). 


Baca Juga: Optimis membaik, Capri Nusa (CPRI) hadirkan paket sewa gedung perkantoran

Meski demikian, CPRI juga menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini tidak akan jauh dari tahun sebelumnya. Hal ini lantaran penyewaan gedung perkantoran yang dimiliki perseroan berkontribusi cukup besar.

Adapun, okupansi penyewaan gedung perkantoran di Raden Inten saat ini sudah mencapai 80%. Sementara itu, untuk gedung JW Smarta Office yang berada di Jatiwaringin, Bekasi diharapkan bisa mencapai sekitar 8% okupansinya. 

Berdasarkan catatan KONTAN, perusahaan mengalokasikan capital expenditure sebesar Rp 40 miliar sampai Rp 50 miliar tahun ini. “Capex CPRI mengandalkan dari sisa di tahun lalu karena dana itu akan difokuskan untuk penyelesaian resort Nusa Penida di Bali,” tambahnya. 

Proyek The Atuh Beach Resort milik CPRI di kawasan pantai Atuh, Nusa Penida, Bali telah dibangun sejak kuartal II tahun 2020 yang ditargetkan akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2021. Jika proyek ini beroperasi, menurut Jansen, perusahaannya bisa meraup hingga Rp 80 miliar sampai Rp 100 miliar per tahun.

Selanjutnya: Terdampak pandemi, Capri Nusa (CPRI) turunkan harga sewa ruang kantor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .