KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pertama Tbk (BNLI) tercatat memiliki permodalan yang cukup cukup. Itu ditandai dengan posisi capital adequacy ratio (CAR) yang cukup tinggi yakni 35,5% per Juni 2021, jauh di atas CAR rata-rata industri perbankan. Mengingat masih kuatnya permodalan, Bank Permata tidak berencana melakukan penambahan modal paling tidak hingga lima tahun ke depan. "Rasanya tidak ada bank umum lokal yang punya CAR setinggi kami. Jadi modal ini masih sangat cukup untuk menunjang bisnis dari berbagai segmen," kata Lea Setianti Kusumawijaya Direktur keuangan Bank Permata dalam paparan virtual, Selasa (14/9). Apalagi, lanjut Lea, Bank Permata juga sudah memenuhi semaua ketentuan regulasi mengenai bank sistemik. Bank Permata juga sudah menerbitkan obligasi subordinasi pada Desember 2020 lalu yang merupan instrumen untuk menambah modal inti atau altenatif tier 1. Obligasi ini bersifat perpetual sehingga lebih mirip modal daripada surat utang.
CAR masih kuat, Bank Permata tak akan tambah modal hingga 5 tahun ke depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pertama Tbk (BNLI) tercatat memiliki permodalan yang cukup cukup. Itu ditandai dengan posisi capital adequacy ratio (CAR) yang cukup tinggi yakni 35,5% per Juni 2021, jauh di atas CAR rata-rata industri perbankan. Mengingat masih kuatnya permodalan, Bank Permata tidak berencana melakukan penambahan modal paling tidak hingga lima tahun ke depan. "Rasanya tidak ada bank umum lokal yang punya CAR setinggi kami. Jadi modal ini masih sangat cukup untuk menunjang bisnis dari berbagai segmen," kata Lea Setianti Kusumawijaya Direktur keuangan Bank Permata dalam paparan virtual, Selasa (14/9). Apalagi, lanjut Lea, Bank Permata juga sudah memenuhi semaua ketentuan regulasi mengenai bank sistemik. Bank Permata juga sudah menerbitkan obligasi subordinasi pada Desember 2020 lalu yang merupan instrumen untuk menambah modal inti atau altenatif tier 1. Obligasi ini bersifat perpetual sehingga lebih mirip modal daripada surat utang.