JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) tidak bakal buru-buru mempertebal modal. Pasalnya, saat ini rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BNI masih berada pada level 16,5% dan akan berada di level 17% jika ada pengurangan dividen tahun buku 2014. Gatot M. Suwondo, Direktur Utama BNI menerangkan, pihaknya baru akan membutuhkan modal tambahan pada 2017 mendatang. "Dengan catatan, rata-rata pertumbuhan kredit pada kisaran 15%-17% dan tetap ada pengurangan dividen," ucap Gatot, Rabu (15/1). Tahun 2014, Gatot memprediksi, BNI bakal mendapat persetujuan untuk hanya memberikan dividen pada kisaran 20%-25%. Di tahun itu, pertumbuhan kredit BNI akan berada pada kisaran 14%-16%. Pertumbuhan itu pun masih akan berlanjut di tahun ini.
CAR tebal, BNI tak buru-buru menambah modal
JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) tidak bakal buru-buru mempertebal modal. Pasalnya, saat ini rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BNI masih berada pada level 16,5% dan akan berada di level 17% jika ada pengurangan dividen tahun buku 2014. Gatot M. Suwondo, Direktur Utama BNI menerangkan, pihaknya baru akan membutuhkan modal tambahan pada 2017 mendatang. "Dengan catatan, rata-rata pertumbuhan kredit pada kisaran 15%-17% dan tetap ada pengurangan dividen," ucap Gatot, Rabu (15/1). Tahun 2014, Gatot memprediksi, BNI bakal mendapat persetujuan untuk hanya memberikan dividen pada kisaran 20%-25%. Di tahun itu, pertumbuhan kredit BNI akan berada pada kisaran 14%-16%. Pertumbuhan itu pun masih akan berlanjut di tahun ini.