Cara Bangun Rumah Tahan Gempa Satu Lantai, Begini Strukturnya



MOMSMONEY.ID - Struktur cara bangun rumah tahan gempa wajib Anda ketahui jika tinggal di Indonesia. Begini struktur yang tepat menurut BNPB. 

Indonesia dapat dikatakan sebagai wilayah rawan gempa. Hal ini dikarenakan Indonesia dikelililing oleh jalur gunung berapi sepanjang 40.000 km atau sering disebut ring of fire. Serta jadi tempat pertemuan lempeng besar. 

3 lempeng yang bertemu di Indonesia adalah Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Pergerekan tiap lempeng akan mempengaruhi terasanya gempa di permukaan bumi. 


Baca Juga: Cara Bangun Rumah Anti Gempa, Ini Bahan yang Tepat

Moms sebagai penduduk Indonesia jika ingin membangun rumah baru wajib memperhatikan struktur cara bangun rumah tahan gempa satu lantai. 

Melansir INA Risk BNPD, struktur utama dalam bangunan adalah pondasi, balok pengikat/sloof, kolom, balok keliling/ring, struktur atap dan dinding. 

Berikut struktur cara bangun rumah tahan gempa satu lantai

1. Pondasi

Struktur cara bangun rumah tahan gempa satu lantai adalah memperhatikan ukuran yang tepat. BNPB menyarankan untuk kondisi tanah yang cukup keras pondasi terbuat dari batu kali. 

Pondasi dibentuk layaknya pot. Bagian dasar memiliki panjang minimal 60 cm, dan semakin melebar saat di permukaan menjadi minimal sekitar 80 cm. 

Ukurannya: 

Panjang lantai kerja pasir 60 cm Tebal lantai kerja pasir 10-20 cm. pasangan batu kali memiliki ketebalan minimal 60 cm dan mengerucut dengan penampang pada paling atas hanya sekitar 30 cm.  Struktur yang tepat dalam membuat pondasi dari paling dasar

Lantai kerja pasir Batu kosong/aanstamping Pasangan batu kali Sloof/ Balok pengikat

2. Balok pengikat

Struktur cara bangun rumah tahan gempa yang perlu Anda perhatikan adalah sloof atau balok pengikat.  Ukuran balok pengikat minimal 15x20 cm. Kemudian ukuran lainnya:

Diameter tulangan utama 10 mm Diameter begel 8 mm Jarak antar tulangan begel 15 cm Tebal selimut beton dari sisi terluar begel 15 mm

3. Kolom

Saat memperhatikan struktur cara bangun rumah tahan gempa, berikut ukuran kolom:

Ukuran kolom 15 x 15 cm Diameter tulangan utama baja 10 mm Diameter tulangan begel baja 8 mm Jarak antar tulangan begel 15 cm Tebal selimut beton dari sisi terluar begel 15 mm

4. Balok keliling/ring

Ukuran balok keliling/ring yaitu 12 x 15 cm. Adapun ukuran lainnya

Diameter tulangan utama baja 10 mm Diameter tilangan begel baja 8 mm Jarak antar tulangan begel 15 cm Tebal selimut beton dari sisi terluar begel 15 mm

Pemasangan pada bagian ujung tulangan begel balok pengikat/sloof, kolom, dan balok keliling/ring harus ditekuk paling sedikit 5cm dengan sudut 135 derajat untuk memperkuat ikatan dengan tulangan utama. 

5. Struktur atap

Cara bangun rumah tahan gempa juga harus memperhatikan struktur atap. Struktur atap terbagi menjadi 3 yaitu kuda-kuda kayu yang menjadi pendukung atap berbentuk panjang membentang, gunung-gunung/ampig dan ikatan angin. 

Adapun gunung-gunung/ampig terbuat dari beton bertulang dengan ukuran bingkai 15x12 cm, tulangan utama berdiameter 10 mm, tulangan begel dengan diameter 8 mm dan tebal selimut beton 10 mm. Serta terbuat dari susunan bata yang direkatkan dengan campuran mortar dan diplaster.

Anda juga bisa menggunakan Glassfibre Reinforced Cement (GRC) untuk meminimalkan dampak apabila ampig roboh saat terjadi gempa. 

Kemudian ikatan angin berfungsi untuk mengikat antar kuda-kuda kayu atau antar kuda-kuda kayu dengan ampig agar berdiri tegak, kokoh dan sejajar. 

6. Dinding

Dinding sebenarnya berfungsi sebagai pembatas dan tidak menopang beban. Dinding terbuat dari susunan batu bata yang direkatkan oleh spesi (campuran 1 semen : 4 pasir : air secukupnya). 

Baca Juga: Promo Traveloka 12.12 Sale, Diskon Tiket Kereta Api hingga Rp 120.000

Adapun luas dinding maksimal 9m2 sehingga jarak paling jauh antar kolom yaitu 3 meter. Untuk menambah kekuatan, dinding diplester dengan campuran mortar ketebalan 2 cm.  Demikian informasi mengenai struktur bangunan, cara bangun rumah tahan gempa. Semoga informasi ini berguna bagi Anda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Benedicta Alvinta