KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cara memeriksa apakah email asli atau palsu guna menghindari penipuan. Pengguna akun Gmail atau platform email lainnya dapat mengikuti langkah-langkah berikut. Email merupakan platform pengiriman pesan elektronik yang mudah digunakan. Setiap pengguna email memiliki alamat unik yang memudahkan mereka berkomunikasi dengan orang lain. Namun, alamat email yang digunakan untuk berbagai layanan online dapat menjadi target spam. Saat menerima email, pengguna mungkin dihadapkan pada pesan asli atau palsu. Untuk memeriksa keaslian email, ada beberapa tanda yang bisa dikenali. Email asli biasanya berasal dari domain resmi perusahaan atau instansi.
Ciri umum email penipuan
- Alamat pengirim mencurigakan: Perhatikan baik-baik alamat email pengirim. Email penipuan sering menggunakan alamat yang tidak terkait dengan perusahaan atau memiliki domain yang tidak konsisten.
- Tautan atau lampiran yang mencurigakan: Email penipuan seringkali menyertakan tautan atau lampiran yang berbahaya. Jika tidak mengenal pengirim atau tidak mengharapkan email tersebut, hindari mengklik tautan atau membuka lampiran.
- Permintaan informasi pribadi atau keuangan: Penipu sering kali meminta informasi sensitif seperti kata sandi atau nomor rekening bank. Perusahaan yang sah tidak akan meminta data semacam ini melalui email.
- Bahasa yang aneh atau tidak profesional: Banyak email penipuan memiliki kesalahan tata bahasa atau menggunakan bahasa yang tidak biasa, serta memberikan kesan mendesak untuk memancing respon cepat.
Jenis Penipuan lewat Email
Berikut adalah beberapa modus penipuan melalui email dalam bentuk singkat:- Phishing: Email palsu yang mengaku dari lembaga resmi, meminta informasi pribadi atau keuangan.
- Penipuan Hadiah: Mengklaim Anda memenangkan hadiah besar, tetapi meminta pembayaran untuk "mengklaim" hadiah.
- Penipuan Investasi: Tawaran investasi dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat.
- Penipuan Lembaga Resmi: Mengaku dari instansi seperti pajak atau polisi, meminta uang dengan ancaman hukum.
- Penipuan Romansa: Menjalin hubungan online dan kemudian meminta uang untuk kebutuhan mendesak.
- CEO Fraud/BEC: Penipu berpura-pura sebagai atasan, meminta transfer uang ke rekening penipu.
- Malware: Email dengan lampiran atau tautan yang mengandung virus/malware.
- Donasi Palsu: Meminta sumbangan untuk amal atau bencana, tetapi uang masuk ke rekening pribadi penipu.
1. Cek email asli atau palsu via Checker online
Nah, ada beberapa panduan untuk pengguna dalam mengecek email asli atau palsu.- Buka laman Email Checker di https://email-checker.net/validate pada browser.
- Masukkan alamat email yang akan dicek keaslian.
- Klik tombol Check.
- Tunggu notifikasi informasi akan muncul.
- Keterangan OK akan muncul saat warna hijau.
- Sedangkan keterangan BAD berwarna merah dengan keterangan The mailbox doesn't exist.
2. Cek email asli atau palsu pada Header
- Buka menu Kotak Masuk atau Spam.
- Klik salah satu email.
- Klik ikon titik tiga di pojok kanan atas email.
- Klik Show Original.
- Tunggu hingga pemeriksaan keamanan dan email telah lolos atau gagal.
3. Cek email asli atau palsu dengan Reply to
Terakhir, pengguna bisa cek email asli atau palsu dari konsistensi pengirim pada bagian balasan email.- Buka menu Kotak Masuk atau Spam.
- Klik salah satu email.
- Klik reply.
- Alamat email berubah bisa mengindikasikan email palsu.