KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Praktik Environment, Social, and Governance (ESG) mendesak untuk diimplementasikan oleh semua sektor industri untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Penerapan ESG ini bertujuan untuk menyeimbangkan antara orientasi profit bisnis dan keberlanjutan lingkungan sosial. Penerapan ESG di sektor properti kini juga gencar didorong melalui pembangunan produk properti dengan konsep hijau atau ramah lingkungan. Penerapan konsep hijau merupakan kontribusi sektor properti dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim global Menurut Chairperson Green Building Council Indonesia (GBCI) Iwan Prijanto, peran swasta sangat diperlukan untuk mewujudkan pengembangan kawasan dan properti hijau di Indonesia. “Pasalnya, sektor swasta merupakan penggerak utama yang mendorong keberlangsungan pembangunan,” kata dia, beberapa waktu lalu.
Cara Damai Putra Group Membangun Kawasan Terpadu dengan Konsep Hijau
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Praktik Environment, Social, and Governance (ESG) mendesak untuk diimplementasikan oleh semua sektor industri untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Penerapan ESG ini bertujuan untuk menyeimbangkan antara orientasi profit bisnis dan keberlanjutan lingkungan sosial. Penerapan ESG di sektor properti kini juga gencar didorong melalui pembangunan produk properti dengan konsep hijau atau ramah lingkungan. Penerapan konsep hijau merupakan kontribusi sektor properti dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim global Menurut Chairperson Green Building Council Indonesia (GBCI) Iwan Prijanto, peran swasta sangat diperlukan untuk mewujudkan pengembangan kawasan dan properti hijau di Indonesia. “Pasalnya, sektor swasta merupakan penggerak utama yang mendorong keberlangsungan pembangunan,” kata dia, beberapa waktu lalu.