KONTAN.CO.ID - Kristen Gray jadi topik trending di jagat media sosial sejak Minggu (17/1) lalu. Gray sudah menutup akun medsosnya, namun ceritanya ini telanjur viral. Jika Anda tidak mengikuti kisahnya, pada hari Minggu, Gray berujar tentang bagaimana menikmati hidup mewah dan nikmat, sejak ia tinggal di Bali. Dia berkisah, menjadi pengangguran di Amerika pada tahun 2019. Karena sulit mencari pekerjaan, ia bersama pacarnya, bernama Saundra, memutuskan beli tiket sekali jalan ke Bali. Di Pulau Dewata inilah, Gray dan Saundra menetap sampai sekarang. Ia mengaku suka tinggal di Bali, karena aman, biaya hidup murah, sehingga bisa bergaya hidup mewah, dan ada komunitas Afro Amerika di sana. Lebih jauh, Gray menjual e-book, yang berisi panduan tinggal di Bali. Harganya US$400 per buku. Ia juga mengajak orang untuk datang dan tinggal di Bali, menyertakan tautan agen yang bisa mengatur perjalanan ke Indonesia, saat pandemi korona. Ujaran Gray direspon marah banyak orang. Pasalnya, Pemerintah Indonesia memperpanjang larangan masuk bagi WNA dan WNI dari mancanegara sampai 25 Januari 2021, karena korona. Aturan ini memang dikecualikan untuk beberapa pihak, seperti pemegang visa diplomatik, dan pemegang kartu izin tinggal terbatas (KITAS). Jelas, ajakan Gray untuk datang ke Bali semasa pandemi, kontradiktif dengan protokol kesehatan yang ditegakkan Pemerintah Indonesia.
Cara Gray
KONTAN.CO.ID - Kristen Gray jadi topik trending di jagat media sosial sejak Minggu (17/1) lalu. Gray sudah menutup akun medsosnya, namun ceritanya ini telanjur viral. Jika Anda tidak mengikuti kisahnya, pada hari Minggu, Gray berujar tentang bagaimana menikmati hidup mewah dan nikmat, sejak ia tinggal di Bali. Dia berkisah, menjadi pengangguran di Amerika pada tahun 2019. Karena sulit mencari pekerjaan, ia bersama pacarnya, bernama Saundra, memutuskan beli tiket sekali jalan ke Bali. Di Pulau Dewata inilah, Gray dan Saundra menetap sampai sekarang. Ia mengaku suka tinggal di Bali, karena aman, biaya hidup murah, sehingga bisa bergaya hidup mewah, dan ada komunitas Afro Amerika di sana. Lebih jauh, Gray menjual e-book, yang berisi panduan tinggal di Bali. Harganya US$400 per buku. Ia juga mengajak orang untuk datang dan tinggal di Bali, menyertakan tautan agen yang bisa mengatur perjalanan ke Indonesia, saat pandemi korona. Ujaran Gray direspon marah banyak orang. Pasalnya, Pemerintah Indonesia memperpanjang larangan masuk bagi WNA dan WNI dari mancanegara sampai 25 Januari 2021, karena korona. Aturan ini memang dikecualikan untuk beberapa pihak, seperti pemegang visa diplomatik, dan pemegang kartu izin tinggal terbatas (KITAS). Jelas, ajakan Gray untuk datang ke Bali semasa pandemi, kontradiktif dengan protokol kesehatan yang ditegakkan Pemerintah Indonesia.