Cara Hindari Tubuh dari Bahaya Sengatan Matahari saat Lari di Tengah Musim Kemarau



MOMSMONEY.ID - Cuaca panas saat musim kemarau jangan sampai menjadi penghalang menjalani olahraga lari apalagi maraton. Namun, kondisi tubuh memang harus prima sebagai cara menghindari sengatan panas Matahari atau heat stoke saat berlari. 

Ada beberapa tips yang Maybank Indonesia bagikan untuk mereka yang akan lari jarak jauh sebagai cara hindari tubuh dari bahaya sengatan Matahari saat lari di tengah kemarau:

Pertama, tubuh perlu beradaptasi dengan cuaca panas bertahap. Ketika berlatih coba beradaptasi terhadap cuaca panas secara perlahan. 


Sebaiknya, atur jadwal latihan dan lakukan rutinitas lari beberapa kali dalam satu minggu. Hal ini untuk menghindari tubuh kewalahaan saat hari sedang panas. 

Baca Juga: Hidup Sehat dan Jaga Lingkungan Lewat Astra Half Marathon 2023, yuk

Menurut ahli fisiologi olahraga, manusia butuh waktu sekitar dua minggu untuk bisa beradaptasi dengan cuaca panas. 

Kedua, sadar untuk terus hidrasi tubuh dengan cukup. Tubuh perlu cairan yang cukup agar tak mudah lelah dan mengalami dehidrasi. 

Terkait bagaimana jumlah asupan makanan dan minumnannya, semua tergantung dari masing-masing orang. Tapi, disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi cairan saat cuaca panas. 

Cairan yang dimaksud bukan hanya air putih tetapi juga elektrolik agar bisa menggantikan banyak mineral yang hilang saat berkeringat. 

Baca Juga: Tips Minimalisasi Risiko Saat Olahraga Lari

Paling tidak, Anda harus mengkonsumsi 118-237 ml cairan atau minuman yang mengandung elektrolit setiap 15-20 menit selama menjalani lari maraton.

Ketiga, kenakan pakaian yang sesuai dengan sikon dan cuaca. Disarankan untuk menggunakan pakaian olahraga yang aktif serap untuk membantu tubuh bernapas dan menyejukan diri secara alami. 

Ada baiknya memilih pakaian berawarna terang kaena yang gelap biasanya akan menyerap panas dari matahari. 

Tak hanya pakaian, lindungi tubuh dengan tabir suraya dengan minimal SPF 50 dan mampu menahan keringan sehingga tidak menetes ke mata. 

Baca Juga: Lima Hal yang Perlu Diperhatikan Saat akan Lari Maraton

Bisa juga memakai kacamata hitam agar menghindari silau Matahari. 

Keempat, pentingnya melakukan ritual untuk body cooling sebelum berlari. Body cooling di antaranya dengan mandi air dingin, mengonsumsi minuman dingin, atau mencelupkan topi ke dalam air dingin.

Langkah lainnya bisa  memasukkan es batu ke dalam topi agar membantu menunda tubuh kepanasan.

Setelah selesai berlari, segera dinginkan tubuh dengan mencari tempat berteduh dari cuaca yang panas, memercikkan air ke kulit untuk menyegarkan tubuh, mengonsumsi minuman dingin, serta mandi air dingin sekitar 15-20 menit setelah beristirahat.

Tips terakhir atau kelima, memantau diri sendiri secara proaktif. Sebaiknya, masing-masing orang mengenali sinyal tubuh yang sudah lelah karena cuaca panas. 

Baca Juga: Tips Mengembangkan Ketahanan Mental untuk Lari Marathon 42 KM

Tanda itu bisa berupa  rasa pening, sakit kepala, keringat berlebihan hingga kulit menjadi pucat dan lembap, mengalami ruam akibat panas, kram di bagian tubuh tertentu, maupun detak jantung yang sangat cepat.

Tanda lain bisa suhu tubuh yang meningkat, merasa lemah, dan sangat haus.  

Jangan abaikan peringatan tubuh saat mengalami kelelahan akibat cuaca yang panas dan segera cari bantuan medis jika gejala yang dirasakan terus berlanjut.

Itulah cara hindari tubuh dari bahaya sengatan Matahari saat lari di tengah kemarau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Francisca bertha